Media Berkemajuan

27 Juli 2024, 14:25

Tak Ada Tempat Aman Bagi Warga Sipil Gaza, Bahkan di Rafah!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Israel melancarkan serangan udara besar-besaran di Rafah, Gaza [Foto: detik.com]

Rafah, mu4.co.id – Juru bicara Bulan Sabit Merah Palestina, Nebal Farsakh menyebutkan bahwa kini Rafah memiliki hampir setengah dari jumlah penduduk Gaza.

“Sejak awal perang di Gaza, orang-orang telah melarikan diri ke Rafah mengikuti perintah evakuasi Israel. Kami meminta agresi perang dihentikan karena telah berlangsung begitu lama,” ujar Farsakh dilansir dari adararelief.co, Kamis (15/02/2024).

“Tidak ada tempat yang aman sama sekali, dan tidak ada cara untuk evakuasi. Di samping itu, infrastruktur hancur total, dan kurangnya transportasi juga membuatnya tidak mungkin bagi masyarakat untuk mencari jalan ke mana pun,” tambahnya.

Baca juga: Israel Mulai Bantai Rafah, Anak-anak Hingga Ambulance Dihajar!

Diketahui, sebagian besar pengungsi di Rafah adalah mereka yang terpaksa mengungsi beberapa kali sejak Oktober karena serangan Israel, yang secara bertahap memperluas invasinya di seluruh Gaza.

Peneliti Human Rights Watch, Nadia Hardman, mengatakan mereka khawatir kemungkinan invasi (lagi). “Satu pertanyaan yang terus mereka tanyakan adalah ‘Ke mana kita harus pergi?’ Mereka telah melarikan diri ke daerah yang dulunya dianggap aman,” katanya.

Disamping itu, Direktur UNICEF, Catherine Russell mengatakan pengungsi di Rafah harus dilindungi tanpa terkecuali. “Warga sipil yang terdesak, hidup di jalan-jalan, atau di tempat penampungan, harus dilindungi. Mereka tidak punya tempat aman untuk pergi,” ungkapnya.

Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) memperkirakan sedikitnya 395 pengungsi di penampungan UNRWA (di Rafah) telah terbunuh dan sebanyak 1.379 lainnya terluka sejak 7 Oktober lalu.

[post-views]
Selaras