Jakarta, mu4.co.id – Penyakit-penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes, dan kadar kolesterol tinggi merupakan awal dari berbagai masalah kesehatan lainnya. Menurut data dari Survei Kesehatan Indonesia Tahun 2023, sebagian besar kasus disabilitas pada penduduk, seperti gangguan penglihatan, pendengaran, dan kesulitan berjalan, disebabkan oleh penyakit-penyakit tidak menular.
Hipertensi dan diabetes yang tidak terkontrol dapat menyebabkan komplikasi serius seperti stroke, gagal ginjal, dan penyakit jantung. Begitu pula, kadar kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko terjadinya masalah pada jantung dan pembuluh darah.
Meskipun begitu, kesadaran masyarakat untuk melakukan pemeriksaan dan diagnosis sangat minim.
Dilansir dari Kompas pada Kamis (25/7), hanya 5,9 persen dari mereka berusia 18-59 tahun yang didiagnosis menderita hipertensi, sementara di kelompok usia lebih dari 60 tahun, angkanya mencapai 22,9 persen.
Oleh karena itu, pemeriksaan kesehatan rutin, terutama untuk tekanan darah, kadar gula darah, dan kolesterol tinggi, sangat dianjurkan setiap tahun.
Baca Juga: Minum Teh Saat Makan Atau Setelah Makan Berbahaya, Ini Efeknya!
Melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur sebenarnya lebih ekonomis dibandingkan biaya pengobatan saat penyakit sudah parah. Menurut data BPJS Kesehatan, biaya untuk penanganan penyakit tidak menular mencapai Rp24,1 triliun pada tahun 2022, naik dari Rp17,9 triliun pada tahun 2021.
Cek Segitiga
Masyarakat Indonesia diharapkan untuk melakukan skrining penyakit kronis dengan program ‘Cek Segitiga’, yang mencakup pemeriksaan untuk hipertensi, kolesterol, dan diabetes.
Program ‘Cek Segitiga’ ini bertujuan untuk memberikan layanan skrining penyakit kronis dan konsultasi medis gratis kepada masyarakat. Program ini meliputi tiga tahap, yaitu skrining untuk pemeriksaan kesehatan awal, konsultasi dengan dokter untuk nasihat medis, dan edukasi tentang cara menjaga kesehatan secara berkelanjutan.
(Kompas)