Media Berkemajuan

3 Oktober 2024, 21:34

Minum Teh Saat Makan Atau Setelah Makan Berbahaya, Ini Efeknya!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Ilustrasi teh [Foto: halodoc]

Banjarmasin, mu4.co.id – Teh adalah minuman yang populer di seluruh dunia setelah kopi. Di Indonesia, teh biasanya diminum setelah makan. Namun, ada beberapa risiko kesehatan yang perlu dipertimbangkan terkait kebiasaan ini.

Walaupun meminum teh dapat memberikan manfaat serta sensasi segar setelah makan, hal tersebut berpotensi menimbulkan masalah.

Baca Juga: Sering di Jumpai Saat Ramadhan, dr Zaidul Akbar Sarankan Rendam Buah Ini Untuk Manfaat Kesehatan!

Berikut efek samping meminum tek setelah makan, antara lain:

  1. Mengganggu penyerapan zat dan mineral penting
    Teh mengandung senyawa tanin yang dapat menghambat penyerapan mineral penting seperti zat besi, seng, dan kalsium dalam tubuh. Kebiasaan minum teh saat atau setelah makan dapat memperlambat penyerapan zat dan mineral ini, yang dapat menyebabkan kekurangan mineral dan potensi komplikasi kesehatan.

Nicole Dynan, ahli gizi dari Universitas Sydney, menjelaskan bahwa zat besi adalah mineral krusial yang membantu mengangkut oksigen dari darah ke seluruh tubuh. Senyawa fenolik yang terkandung dalam teh bisa mengganggu penyerapan zat besi dengan membentuk kompleks zat besi di usus.

“Terlalu sedikit zat besi dapat menyebabkan tubuh kekurangan zat besi yang berakibat pada kelelahan dan penurunan kekebalan tubuh,” ungkapnya, dilansir dari Kompas, Rabu (24/7).

Kekurangan zat besi dapat berbahaya bagi tubuh karena dapat menyebabkan anemia, yang dapat menyebabkan gejala kelelahan. Dalam kasus yang lebih parah, anemia dapat menyebabkan kegagalan organ.

  1. Memicu sembelit
    Tanin dalam teh tidak hanya menghambat penyerapan zat besi. Bagi beberapa orang, tanin juga dapat menyebabkan sembelit. Karena itu, individu yang memiliki kekurangan mineral sebaiknya menghindari minum teh setelah makan.

Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam British Medical Journal, teh juga mengandung teofilin yang dapat menyebabkan dehidrasi dan berpotensi mempengaruhi fungsi usus. Kurangnya penyerapan cairan dalam usus bisa menyebabkan kesulitan dalam buang air besar atau sembelit.

Meskipun sembelit merupakam kondisi umum, namun hal tersebut dapat menyebabkan ketidaknyamanan perut dan meningkatkan risiko ambeien jika dibiarkan terus-menerus.

  1. Meningkatkan produksi asam lambung
    Minum teh bersamaan atau setelah makan dapat menyebabkan peningkatan produksi asam lambung.

Peningkatan asam lambung dapat mengarah pada masalah pencernaan seperti mual, maag, dan GERD. Karena itu, bagi mereka yang mengalami masalah asam lambung, disarankan untuk menghindari minum teh setelah makan atau saat makan.

Baca Juga: Mitos dan Fakta: Adakah Dampak Minum Air Es dan Minum Saat Makan terhadap Kesehatan?

Apabila ingin tetap meminum teh, agar lebih aman sebaiknya berilah jeda antara makan dan minum teh. Waktu terbaik untuk mulai minum teh yaitu sekitar setengah jam sampai dua jam setelah makan. Jenis teh yang diminum juga sebaiknya disesuaikan.

Cobalah untuk minum teh hijau setelah makan. Sebab, kandungan pada teh ini telah terbukti dapat membantu melancarkan pencernaan serta tak memiliki dampak yang terlalu besar terhadap penyerapan makanan.

(Kompas.com, halodoc)

[post-views]
Selaras