Jakarta, mu4.co.id – Setelah Pusat Data Nasional (PDN) mengalami gangguan akibat diserang ransomware, kini sejumlah data milik Badan Intelijen Strategi Indonesia (BAIS), Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS), dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), juga diduga bocor oleh serangan ransomware.
Tidak hanya itu, disebutkan bahwa data-data tersebut bahkan dijual di situs dark web seharga mulai dari US$ 1.000 hingga US$ 7.000 atau sekitar Rp 114,72 miliar (asumsi kurs Rp 16.389 per dolar AS). Hal tersebut diketahui viral di media sosial, salah satunya seperti yang diunggah oleh akun X @MurtadhaOne1.
“BOCOR! !! Data BAIS, INAFIS dan Kemenhub Dijual di Dark Web, Harganya 1.000 – 7.000 Dolar AS. Ternyata keamanan siber bangsa ini memang lemah meski sudah punya lembaga bernama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN),” tulis postingan tersebut, Senin (27/06/2024).
Baca juga: Pusat Data Nasional Down Diduga Diserang Ransomware, Bagaimana Dampaknya?
Sementara itu, di akun X yang lain seperti @FalconFeedsio, juga menjelaskan pelanggaran data dari badan intelijen Indonesia yang mencakup file sampel lengkap hingga tersedia untuk dijual. Ia juga menyebut bahwa pelanggaran data ini terjadi kedua kalinya setelah tahun 2021 lalu. Namun bedanya, data internal badan intelijen negara disusupi oleh kelompok Tiongkok.
“MoonzHaxor, salah satu anggota terkemuka BreachForums, telah mengunggah file dari Badan Intelijen Strategis (Badan Intelijen Strategis Militer Indonesia). Kebocoran tersebut mencakup file sampel, dengan kumpulan data lengkap tersedia untuk dijual. Pelanggaran ini menyusul insiden serupa pada tahun 2021 di mana jaringan internal Badan Intelijen Negara disusupi oleh kelompok Tiongkok,” tulis postingan tersebut.
Lebih lanjut terkait hal tersebut, pihak Kemenhub pun mengatakan akan melakukan upaya mitigasi dengan memperkuat keamanan digital instansinya. “Saat ini tengah berlangsung proses forensik untuk mengetahui langkah mitigasi ke depan. Kementerian Perhubungan terus berupaya memperkuat keamanan digital dengan beberapa upaya,” ucap Juru Kemenhub, Adita Irawati.
(tribunnews.com, kompas.com)