Media Berkemajuan

14 Desember 2024, 00:18

Khutbah Jum’at Busyro Muqoddas di Masjid Al Jihad Banjarmasin; Mengambil Pelajaran Dari Sebuah Pohon

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Dr. H. M. Busyro Muqoddas, S.H., M.Hum. [Foto: detik.com]

Banjarmasin, mu4.co.id – Dr. H. M. Busyro Muqoddas, S.H., M.Hum hadir di masjid Al Jihad Banjarmasin dan mengisi khutbah pada Jum’at (9/6/2023).

Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah periode 2022-2027 sekaligus mantan ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tahun 2010-2011 menggantikan Antasari Azhar ini berada di Banjarmasin dalam rangka safari dakwah dan memberikan tausiah di beberapa masjid di kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Dalam khutbah singkatnya, Busyro menyampaikan “Salah satu cara untuk semakin meningkatkan kualitas syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala ialah dengan mengenali ayat-ayat suci Al Qur’an dan sunnah Rasulullah shalallahu alaihi wasallam.”

Busyro mengutip dua ayat Al Qur’an dalam surah Ibrahim ayat 24 dan 25, yakni:

اَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللّٰهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ اَصْلُهَا ثَابِتٌ وَّفَرْعُهَا فِى السَّمَاۤءِۙ

{24} “Tidakkah engkau memperhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimah ṭayyibah? (Perumpamaannya) seperti pohon yang baik, akarnya kuat, cabangnya (menjulang) ke langit,”

تُؤْتِيْٓ اُكُلَهَا كُلَّ حِيْنٍ ۢبِاِذْنِ رَبِّهَاۗ وَيَضْرِبُ اللّٰهُ الْاَمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُوْنَ

{25} “dan menghasilkan buahnya pada setiap waktu dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan untuk manusia agar mereka mengambil pelajaran.”

Dari kedua ayat tersebut Allah sengaja membuat perumpamaan indah kepada manusia agar dapat memetik hikmah pelajaran dari sebuah pohon.

Allah menginginkan kita, manusia agar memelihara dan menyelamatkan kelestarian alam sebagai karunia Allah, termasuk di dalamnya seluruh kandungan sumber daya alam dan mineralnya.

Kalimantan, salah satu pulau yang kekayaan mineral batubaranya sangat melimpah haruslah dijaga. Jangan sampai kerusakan terjadi di darat dan di laut akibat perbuatan tangan-tangan manusia itu sendiri, sebagaimana peringatan Allah dalam Al Qur’an surah Ar Rum ayat 41.

Batu bara, tambang emas, biji besi, pasir laut dieksploitasi besar-besaran. Lalu muncul pertanyaan “Apakah kita adalah bangsa yang bersyukur ke hadirat Allah ataukah sebaliknya bangsa yang kufur?”

Busyro menambahkan, “Esensi taqwa itu adalah bersikap hati-hati, berbuat hati-hati. Dan salah satu kehati-hatian tersebut adalah dalam pesta demokrasi.”

Hindari penguasa yang dimodali oleh cukong-cukong untuk mendapatkan kemenangan. Karena..

اَلرَّاشِيْ وَ الْمُرْتَشِيَ فِيْ النَّارِ

“Yang menyuap dan yang disuap, keduanya dimasukkan ke dalam neraka.”

Oleh karena itu, sebagai pohon yang baik, akarnya kuat dan menjulang kokoh. Kita sebagai umat Islam haruslah pandai memilah. Sehingga bisa menghasilkan buah yang baik pula dengan seizin Allah.

[post-views]
Selaras