Media Berkemajuan

27 Juli 2024, 16:19

60 Situs Israel Diserang Hacker Berbagai Negara

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
60 Situs Israel diserang hacker berbagai negara. [Foto: oposisicerdas.com]

Jakarta, mu4.co.id – Perang antara Israel dan Palestina semakin panas, tak hanya melakukan serangan jalur darat, laut, dan udara, namun serangan terjadi ke ranah digital.

Hal itu terbukti dari laporan surat kabar Israel The Jerusalem Post mengatakan situs web mereka tidak aktif karena adanya serangkaian serangan siber.

Dilansir Tech Crunch, Selasa (10/10/2023), Rob Joyce, direktur keamanan siber Badan Keamanan Nasional, menyatakan telah terjadi serangan penolakan layanan (DDoS) dan perusakan situs web. Namun, ia tidak mengaitkan serangan siber tersebut dengan kelompok tertentu.

Baca juga: Efek Boikot Produk Israel, Starbucks Mesir Berikan Diskon Hampir 80 Persen

Pernyataan Joyce mengkonfirmasi temuan peneliti keamanan Will Thomas bahwa ia telah melihat lebih dari 60 situs web dihapus karena serangan DDoS, dan lebih dari lima situs web dirusak pada hari Senin, 9 Oktober 2023.

“Hal yang mengejutkan saya tentang hacktivisme seputar konflik ini adalah banyaknya kelompok internasional yang terlibat, seperti kelompok yang diduga berasal dari Bangladesh, Pakistan, dan Maroko,” ungkap Thomas.

Menariknya, terdapat kelompok peretas asal Indonesia yang ikut berpartisipasi, yaitu Anonymous Indonesia, Islamic Cyber Team Indonesia dan Hacktivism Indonesia serta beberapa nama dari daerah seperti Aceh dan Jatim.

Meskipun belum ada keterangan resmi mengenai serangan yang dilakukan oleh kelompok ini, keterlibatan mereka menunjukkan kepedulian global, termasuk dari Indonesia, terhadap konflik Israel-Palestina.

Baca juga: Negara Mana Saja di Asia Yang Mendukung Israel?

Serangan siber ini dianggap sebagai sebuah bentuk “hacktivism”, yaitu aktivisme digital yang dilakukan dengan tujuan politik. “Ini adalah bentuk baru dari perlawanan digital dengan berbagai aktor internasional terlibat,” kata Thomas.

Kelompok peretas asal Rusia, Killnet, bahkan telah secara terbuka menyatakan dukungan mereka untuk Hamas, menargetkan sistem pemerintahan Israel sebagai bentuk protes atas “pertumpahan darah yang terjadi.”

Sumber: inilah.com

[post-views]
Selaras