Banjarmasin, mu4.co.id – Menjaga tekanan udara pada ban mobil merupakan salah satu cara perawatan ban agar awet. Selain itu, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti ban kempes ataupun pecah ban.
Namun banyak pemilik mobil yang masih ragu apakah boleh mencampurkan nitrogen dan angin biasa saat pengisian tekanan atau memompa ban.
Hal ini karena banyak anggapan bila mencampur nitrogen dan udara biasa, dapat menimbulkan efek buruk seperti kerusakan material dan sebagainya.
Menjawab hal ini, Fisa Rizqiano, Wakil Ketua Original Equipment (OE) Bridgestone Indonesia menjelaskan tidak ada kekhawatiran khusus dari segi safety.
Baca Juga: Tetesan Air AC Pada Mobil Sering Terjadi, Apakah Itu Normal?
“Hanya kadar kemurnian dari nitrogen saja yang dapat berkurang. Dari segi dampak, hanya manfaat penggunaan nitrogen yang berkurang, kalau dari segi safety tidak ada kekhawatiran secara khusus,” ungkap Fisa, dikutip dari Kompas, Kamis (11/7).
Fisa menjelaskan, dari segi keunggulan, nitrogen jelas lebih unggul dibandingkan tekanan udara ban konvensional. Keunggulan nitrogen adalah menjaga tekanan ban lebih stabil dalam kondisi cuaca panas dan dingin. Dengan cara ini, performanya secara otomatis tetap terjaga.
“Selain itu juga mengisi nitrogen dapat menekan penurunan udara secara alami karena proses perembesan melalui pori-pori ban,” ucap Fisa.
Oleh karena itu Fisa menyarankan jika pemilik mobil mengisinya dengan nitrogen setelah menggunakan udara biasa, sebaiknya dilakukan pengurasan terlebih dahulu.
(Kompas)