Media Berkemajuan

27 Juli 2024, 08:29

Perbatasan Myanmar-Thailand Memanas, Pemberontak Targetkan Junta

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Ilustrasi [Foto: REUTERS/CNN]

Thailand, mu4.co.id – Pertempuran memanas di perbatasan timur antara Myanmar dengan Thailand pada Sabtu (20/4).

Media dan pemerintah Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri ketika pemberontak mendesak untuk mengusir pasukan junta yang bersembunyi selama beberapa hari di jembatan penyeberangan perbatasan.

Junta sendiri merupakan sekelompok perwira militer yang memerintah suatu negara setelah merebut kekuasaan.

Baca Juga: Usai Diserang Ratusan Rudal, Israel Sebut Bakal Serang Balik Iran!

Pasukan perlawanan dan pemberontak etnis minoritas merebut kota perdagangan utama Myawaddy di perbatasan Myanmar, memberikan pukulan besar terhadap junta militer. 

Pertempuran menyebabkan ledakan dan tembakan senapan mesin berat di dekat jembatan strategis sejak Jumat malam hingga Sabtu pagi. Sekitar 200 warga sipil melintasi perbatasan untuk mencari perlindungan di Thailand. Pasukan perlawanan menggunakan senjata dan bom dari drone untuk menyerang tentara junta yang telah mundur dari serangan sejak 5 April 2024.

Baca Juga: Iran Sebut Serangan Balik Israel Hanya Hal Kecil. Israel: Masih Pemanasan

Media belum dapat memverifikasi laporan tersebut dan juru bicara junta Myanmar tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar. 

Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin, menyatakan kesiapannya untuk memberikan bantuan kemanusiaan jika diperlukan dan memantau situasi dengan cermat.

“Saya tidak ingin melihat bentrokan semacam itu berdampak pada integritas teritorial Thailand dan kami siap untuk melindungi perbatasan kami dan keselamatan rakyat kami,” ucapnya di akun X, dilansir dari tempo, Senin (22/4).

Sumber: tempo

[post-views]
Selaras