Banjarmasin, mu4.co.id – Lailatul qadar merupakan malam yang paling ditunggu-tunggu selama Ramadhan oleh setiap umat muslim di muka bumi.
Memasuki 10 hari terakhir bulan Ramadhan, semakin banyak umat muslim yang meningkatkan ibadah dan mendambakan momentum lailatul qadar.
Lailatul qadar mempunyai banyak keistimewaan dan keutamaan. Siapapun yang melaksanakan ibadah pada malam mulia maka pahala yang didapatkan lebih baik dibandingkan dari malam seribu bulan.
Dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah, lailatul qadar disebutkan memiliki nilai yang lebih baik dari seribu bulan. Sehingga lailatul qadar disebut sebagai malam yang indah penuh kemuliaan.
Lailatul qadar memiliki tanda-tanda yang lebih istimewa dibandingkan dengan malam-malam biasanya karena dikenal sebagai malam kemuliaan.
Pada malam inilah seorang muslim dianjurkan untuk beribadah dan memohon pada Allah untuk mendapatkan martabat yang baik. Tidak ada yang tahu kapan pastinya lailatul qadar datang dan di hari keberapa. Namun, pasti ia muncul di bulan Ramadhan. Maka dari itu setiap muslim harus berusaha mencari setiap malamnya. Tiada hari yang terlewatkan tanpa ibadah.
Terkait waktu datangnya lailatul qadar hadits Nabi mengisyaratkan terjadi pada sepuluh hari terakhir, pada malam-malam ganjil sebagaimana ditegaskan dalam hadits,
عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُوْلُ للهِ قَالَ تَحَرَّوْالَيْلَةَ الْقَدْرِفِي الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِالْأَوَاخِرَمِنْ رَمَضَانَ
Diriwayatkan dari ‘Aisyah ra bahwa Rasulullah saw bersabda: Intailah malam qadar pada malam-malam ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. (HR Al-Bukhari dan Muslim).
Dalam riwayat lain lewat Ibn Abbas dikatakan,
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِيَّ قَالَ الْتَمِسُوْهَافِي الْعَشْرِالْأَوَاخِرَمِنْ رَمَضَانَ لَيْلَةَ الْقَدْرِفِي تَاسِعَةٍ تَبْقَى فِي سَابْعَةٍ تَبْقَى فِي خَامِسَةٍ تَبْقَى
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra bahwa Nabi saw bersabda: Carilah lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan di hari tinggal sembilan, atau tinggal tujuh, atau tinggal lima, (yaitu tanggal 21, 23, dan 25 Ramadhan). (HR Al-Bukhari).
Adapun amalan yang disyariatkan untuk menghadapi Lailatul Qadar adalah sebagai berikut:
Pertama, qiyamu Ramadhan (shalat tarawih), kedua beritikaf, ketiga memperbanyak doa yang intinya untuk memohon ampunan Allah SWT, dan keempat memperbanyak amal shalih (amal kebaikan).
Maka dari itu, sudah seharusnya seorang muslim memiliki semangat untuk meraih Lailatul Qadar dengan memaksimalkan ibadah-ibadah sebagaimana telah disebutkan di atas, sehingga ketika berakhir bulan Ramadhan tidak sekedar gugur kewajiban, melainkan meningkatkan derajat kita di sisi Allah SWT menjadi insan bertaqwa serta diampuninya segala dosa yang telah lalu.
Sumber: pwm.co dan detik.com