Media Berkemajuan

27 Juli 2024, 12:05

Haruskah Hentikan Pemakaian Antibiotik Apabila Mengalami Efek Samping Ini?

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Ilustrasi obat-obatan antibiotik. [Foto: vipdominolounge.com]

Banjarmasin, mu4.co.id – Antibiotik merupakan senyawa atau kelompok obat yang dapat mencegah perkembangbiakan berbagai bakteri dan mikroorganisme berbahaya lain dalam tubuh. Selain itu, antibiotik juga digunakan untuk menyembuhkan penyakit menular yang disebabkan oleh jamur, parasit, dan protozoa.

Lewat podcast Assalamua’laikum Dokter yang tersedia di Spotify Suara Al-Jihad FM, seseorang bertanya mengenai jantungnya yang berdebar-debar usai mengonsumsi antibiotik. Lantas, wajarkah efek samping tersebut?

dr. Meldy Muzada Elfa, Sp.PD., FINASIM. menjawab, antibiotik bersifat untuk membunuh organisme lain dalam tubuh, tentu ia juga memiliki efek samping. Efek yang paling sering terjadi karena antibiotik adalah gangguan pencernaan seperti diare, kram, kembung, mual, dan nyeri perut. Biasanya disebabkan oleh penggunaan berkepanjangan antibiotik injeksi jenis sefalosporin.

Selain itu, efek samping berupa alergi juga sering dikeluhkan pasien. Mulai dari yang ringan seperti gatal-gatal, pembengkakan di kelopak mata, bibir, hingga mengalami syok anafilaktik. Syok anafilaktik merupakan reaksi alergi yang tergolong berat, di mana terjadinya penurunan tekanan darah mendadak, penurunan denyut nadi, dan penurunan saturasi yang bisa membahayakan atau mengancam jiwa.

Pada beberapa kasus, antibiotik memang bisa menyebabkan jantung berdebar-debar atau detak jantung abnormal. Namun, tidak semua orang mengalami hal ini. Tergantung jenis obat serta antibiotik, dosis, dan reaksi tubuh masing-masing.

Haruskah menghentikan penggunaan antibiotik apabila merasa demikian? Jawabannya bisa iya dan tidak. Konsultasikan dulu secepatnya dengan dokter yang memberikan obat antibiotik tersebut. Bisa saja antibiotik itu memang cocok untuk tubuh sehingga efek berdebar tadi dapat diatasi dengan terapi lain, atau benar-benar harus dihentikan penggunaannya karena membahayakan tubuh.

Editor: Maulidya Firyanda Sulaiman.

[post-views]
Selaras