Media Berkemajuan

27 Juli 2024, 11:33

Di Tengah Pembatasan Israel, Ribuan Warga Palestina Tetap Laksanakan Salat Idulfitri di Masjid Al-Aqsa

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Suasana pelaksanaan salat Idulfitri Warga Palestina di Masjid Al-Aqsa [Foto: Instagram @tawaftv]

Gaza, mu4.co.id – Ribuan warga Palestina memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa saat fajar menyingsing di kompleks Masjid Al-Aqsa, untuk bersiap melaksanakan Salat Idulfitri 1 Syawal 1445 H, di tengah pembatasan ketat Israel.

“Kami memperkirakan jumlah jamaahnya akan mencapai 100.000 orang, namun kami belum akan mengetahuinya sampai salat Jumat benar-benar selesai,” demikian laporan Al Jazeera.

Dilaporkan pembatasan tersebut hanya memperbolehkan pria berusia di atas 60 tahun dan wanita berusia di atas 50 tahun yang masuk ke dalam kompleks masjid Al-Aqsa.

Baca juga: Hari ke-186 Perang Gaza, Ini Sejumlah Kemunduran Israel!

Lebih lanjut Al Jazeera melaporkan, banyak orang yang melihat situasi di Gaza, terutama terkait cara mereka merayakan Hari Raya Idulfitri, karena mereka tidak merayakan Idulfitri dengan cara yang menyenangkan seperti biasanya.

Selain itu, juga belum terjadinya gencatan senjata di Bulan ramadan, yang dimana seharusnya akan ada gencatan senjata di bulan Ramadan, dan Bulan suci kini telah berakhir.

Sementara itu, laporan dari Free Malaysia Today, Komite Tinggi Kepresidenan Urusan Gereja di Palestina menyatakan Idulfitri telah menjelma menjadi kesedihan dan penderitaan di Palestina, Jalur Gaza, akibat pendudukan Israel.

“Pendudukan Israel telah mengubah perayaan Idul Fitri di Palestina, khususnya di Jalur Gaza, menjadi masa yang ditandai dengan kesedihan dan penderitaan,” demikian pernyataan Komite Tinggi Kepresidenan Urusan Gereja di Palestina.

Baca juga: Dendam, Israel Lagi-lagi Bunuh Keluarga Pemimpin Hamas di Tengah Perundingan Gencatan Senjata

Laporan itu menyoroti bahwa kegembiraan, kebahagiaan, dan ketenangan dari warga Palestina terkait dengan Idulfitri telah dirampas karena pendudukan Israel, yang menjadikan hidup mereka seperti neraka.

“Sepanjang kampanye teror yang berkepanjangan di Palestina, pendudukan Israel dengan sengaja menindas dan mengganggu hari raya keagamaan umat Islam dan Kristen,” tambahnya.

Laporan tersebut juga mencatatkan bahwa penduduk Israel telah menolak akses jamaah Muslim ke Masjid Al-Aqsa untuk berdoa dan mencegah umat Kristen Palestina mencapai Yerusalem untuk merayakan Paskah.

Sumber: sindonews.com

[post-views]
Selaras