Media Berkemajuan

27 Juli 2024, 11:33

Berjaya Pada Masanya, Kini Toshiba Bangkrut! Ini Profil dan Sejarahnya

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Perusahaan Toshiba. [Foto: pojoksatu]

Tokyo, mu4.co.id – Persaingan sengit dalam bidang teknologi di tingkat internasional menyebabkan perusahaan besar asal Jepang, Toshiba, mengalami kebangkrutan. 

Kabar ini tentu menjadi berita yang menyedihkan bagi banyak pihak, dan informasi tentang kebangkrutan Toshiba serta penarikan sahamnya menjadi sorotan utama di berbagai platform media.

Perusahaan yang terkenal dengan produksi laptop dan barang elektroniknya sempat dikabarkan terlibat dalam manipulasi laporan keuangan perusahaan pada tahun 2015 lalu.

Menurut Gerhard Fasol, Chief Executive of Eurotechnology Japan, bencana yang menimpa Toshiba disebabkan oleh kurangnya tata kelola perusahaan di puncak hierarki.

Kini, dikabarkan bahwa Toshiba resmi mengakhiri pencatatan sahamnya atau delisting pada Rabu (20/12/2023) setelah 74 tahun beroperasi dan diperdagangkan di bursa saham Tokyo, Jepang.

Baca Juga: Alami Kerugian, Gerai Makanan Cepat Saji Texas Chicken di Indonesia Resmi Tutup?

“Toshiba sekarang akan mengambil langkah besar menuju masa depan yang baru dengan pemegang saham baru,” ungkap perusahaan ini, dikutip dari Reuters, Ahad (25/2).

Menurut laporan dari BBC, konsorsium yang dipimpin oleh Japan Industrial Partners (JIP) membeli 78,65% saham perusahaan tersebut.

Toshiba Building di Tokyo [Foto: Google Maps]

Toshiba Corporation atau Kabushiki Gaisha Toshiba, konglomerasi multinasional berbasis di Minato, Tokyo, berasal dari nama gabungan Tokyo Shibaura Denki K.K. (didirikan 1939), Shibaura Seisaku-sho (1875), dan Tokyo Denki (1890). 

Resmi menjadi Toshiba Corporation pada 1978, dan terdaftar di Tokyo Stock Exchange, Nagoya Stock Exchange, serta London Stock Exchange. Berbagai produk dan layanan ditawarkan, termasuk sistem tenaga, industri, infrastruktur sosial, komponen elektronik, semikonduktor, hard disk drive, dan solusi teknologi informasi. 

Baca Juga: Tupperware Terancam Bangkrut?

Toshiba dulu dikenal sebagai pemimpin dalam produksi komputer dan peralatan elektronik pada era 90-an, serta sebagai simbol kehebatan teknologi Jepang. 

Namun, popularitasnya meredup seiring persaingan industri yang ketat, terutama setelah skandal akuntansi pada 2015 dan kebangkrutan Westinghouse pada 2017. 

Sejak itu, Toshiba keluar dari pasar ritel dan menutup beberapa unit bisnis yang tidak menguntungkan. Berawal dari usaha modernisasi Jepang pada 1873 oleh Tanaka Hisashige dan Ichisuke Fujioka, Toshiba tumbuh pesat setelah Perang Dunia II, memperluas bisnisnya ke pasar internasional. Namun, popularitasnya mulai menurun seiring kurangnya minat terhadap produk laptop dan persaingan dari perusahaan lain seperti Apple, Dell, Lenovo, dan HP.

Sumber: IDX Channel

[post-views]
Selaras