Jakarta, mu4.co.id – Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan tidak maju sebagai peserta pada Pilkada 2024. Ia pun menyampaikan sejumlah pernyataannya setelah masa pendaftaran peserta Pilkada 2024 berakhir, Jumat (30/08/2024).
Hal pertama yang dikatakan Anies yaitu keadaannya saat ini adalah yang terbaik. “Jadi ketika kemudian hasil yang kita saksikan seperti sekarang, ya saya yakin ini pasti yang terbaik. Saya ini menjalani ini semua itu sebagai satu perjalanan spiritual,” tutur Anies.
Kendati demikian, dirinya mengatakan ada penyesalannya saat tidak bisa ikut Pilkada 2024, karena tak bisa menampung aspirasi masyarakat. “Apa yang saya sesali? Yang saya sesali adalah aspirasi warga kampung kampung miskin kota, rakyat miskin kota yang berdatangan ke rumah ini, di tempat sini,” ungkapnya.
“Ini yang saya kalau dibilang perasaan ya, ada perasaan, waduh ini aspirasi ini tak bisa kita tuntaskan, warga Kampung Bayam yang telantar, berat rasanya. Lihat kampung-kampung yang setiap kali kita datang, ‘Pak, tolong ini dituntaskan’. Berat kalau mereka tak dapat penuntasan atas usaha meningkatkan kesejahteraan. Itu yang kalau ditanya sebagai rasa sesal bagaimana rakyat miskin di Jakarta yang jadi fokus perhatian kita, tak bisa saya penuhi harapannya,” sambung Mantan calon presiden di Pilpres 2024 ini.
Lebih lanjut pria Kuningan, Jawa Barat, 7 Mei 1969 ini juga berbicara tentang peluang untuk membentuk organisasi kemasyarakatan (ormas) atau partai politik (parpol) baru. “Apakah lalu akan buat partai baru? Gini, bila untuk mengumpulkan semua semangat perubahan yang sekarang makin hari makin terasa besar dan itu menjadi kekuatan diperlukan untuk menjadi gerakan, maka membangun ormas atau membangun partai baru, mungkin itu jalan yang akan kami tempuh,” kata Anies.
Ia pun berharap langkah-langkah ini bisa ia wujudkan segera, agar gerakan tersebut bisa terwadahi untuk membuat Indonesia yang lebih setara. Selain itu, gerakan ini menginginkan kualitas demokrasi yang lebih sehat.
Di sisi lain, terkait berkarier di luar negeri, ia menegaskan tidak akan pernah melakukan hal itu. Dia mengatakan kecintaan terhadap Indonesia membuatnya enggan meninggalkan tanah air. “Banyak sekali yang memberikan usul, saran lebih baik Anies berkarier di luar negeri saja. Ada yang usul saya ke lembaga-lembaga internasional, ada yang berusul saya mengajar di kampus-kampus di luar negeri. Saya jawab tidak, insyaallah tidak. Saya mencintai Indonesia secara tanpa syarat. Di sini saya dilahirkan, di sini saya dibesarkan, dan di sini saya akan berjuang. Kecintaan pada Indonesia membuat saya tidak akan bisa meninggalkan tanah ini,” ujarnya.
Adapun ketika ditanya mengenai aktivitasnya setelah tak jadi maju dalam Pilkada 2024, pria yang pernah menjadi Rektor Universitas Paramadina ini enggan menjawab. Dia mengatakan akan ada momen khusus ketika dia akan menyampaikan rencananya ke depan. “Nanti saya akan sampaikan khusus terkait dengan rencana ke depan, langkah-langkah apa yang akan dikerjakan, dan semua hal-hal yang menyangkut apa yang sudah dikerjakan, yang mau dikerjakan nanti saya sampaikan secara khusus,” imbuhnya.
Baca juga: Peringatan Darurat Garuda Biru Jadi Trending Topik, Apa Yang Terjadi?
Untuk diketahui, sebelumnya Anies sempat diusung oleh PKS, PKB, dan NasDem untuk maju ke Pilgub Jakarta 2024. Namun dinamika politik membuat ketiga partai tersebut mengalihkan dukungan kepada eks Gubernur Jawa Barat (Jabar) yang juga kader Partai Golkar, Ridwan Kamil (RK). Untuk diketahui, RK diusung oleh partai-partai Koalisi Indonesia Maju (KIM). Dengan bergabungnya PKS, PKB, dan NasDem, muncul sebutan KIM Plus.
Anies pun menjalin komunikasi dengan PDIP hingga santer akan maju Pilgub Jakarta melalui partai tersebut. Namun PDIP akhirnya mengusung kadernya sendiri, Pramono Anung dengan Rano Karno. Terakhir, Anies santer disebut-sebut akan maju di Pilgub Jabar bersama Ono Surono melalui PDIP. Dan di detik terakhir, juru bicara Anies, Sahrin Hamid, memastikan Anies tidak ikut dalam Pilkada Jabar.
(detik.com)