Sinjai, mu4.co.id – Nuraeni, bocah SD yang baru-baru ini viral diperbincangkan publik, lantaran dirinya sekolah sambil menggendong adiknya yang bernama Akbar, yang bahkan ikut selama pelajaran, setelah ibunya meninggal dunia pada September 2023 lalu.
Kepala Desa Barania, Firman menyebutkan bahwa bocah 9 tahun tersebut diketahui hanya tinggal bersama adiknya. Ia juga menyebut tidak sedikit keluarga Nuraeni yang ingin mengasuh adiknya saat ia pergi bersekolah, namun adiknya menolak dan tidak ingin berpisah dengan kakaknya, karena itulah Nuraeni terpaksa harus membawa adiknya ke sekolah.
“Banyak keluarganya yang bisa mengasuh tapi memang tidak mauki kalau bukan kakanya yang jagaki,” ujar Firman
Baca juga: Orang Tua Perlu Mengenali Fase Pendidikan Anak dan Bagaimana Menyikapi Tiap Fase Tersebut?
Menanggapi hal tersebut Bupati Sinjai, TR Fahsul Falah pun berniat menjadikan Nuraeni dan adiknya sebagai anak angkatnya. Ia menyatakan siap menyekolahkan Nuraeni di kota, yang diungkapkannya kepada Kepala Dinas Pendidikan Sinjai, Irwan Suaib.
Pesan tersebut pun disampaikan Irwan Suaib saat mengunjungi kediaman Nuraeni, Kamis (21/03/2024). Menurutnya, niat TR Fahsul Falah untuk menjadikan Nuraeni menjadi anak angkatnya adalah wujud kepedulian dan keprihatinannya terhadap kondisi keluarga bocah tersebut.
Bukan hanya menjadikan anak angkat, Irwan juga mengatakan bahwa kakak-beradik tersebut juga bisa tinggal bersama di Rumah Jabatan Bupati Sinjai dan bersekolah di Kota Sinjai. “Pak Pj Bupati juga mau kalau berkenan kedua kakak beradik ini bisa tinggal di Rujab. Kalau soal sekolah kan bisa sekolah di kota sekalian,” katanya.
Selain membawa pesan, Irwan juga menyerahkan bantuan kebutuhan pokok, serta uang tunai atau santunan dari Pj Bupati yang diterima langsung Sanu ayahanda Nuraeni dan Akbar.
Setelah kisah sang anak viral, Sang Ayah, Sanu pun muncul dan mengucapkan terima kasih kepada Pj Bupati Sinjai atas perhatian terhadap kedua buah hatinya tersebut. Namun ia mengaku masih memerlukan waktu untuk mempertimbangkan keinginan Bupati tersebut. Terutama, jika kedua buah hatinya itu harus tinggal bersama Bupati tersebut.
“Kalau niatnya pak Bupati menjadikan putra putri saya anak angkat, saya bersyukur sekali. Akan tetapi kalau untuk tinggal di Rujab saya masih pikir-pikir, terlalu jauh jarak saya dengan mereka sedangkan saya hanya punya mereka,” tutur Sanu.
Sumber: tribunjatim.com
