Media Berkemajuan

27 Juli 2024, 08:05

Tolak Gabung IDF, Remaja Israel Ini Dijebloskan ke Penjara

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Tal Mitnick [18], Remaja Israel yang menolak untuk bergabung dengan IDF berperang melawan Hamas [Foto: news.sky.com]

Tel Aviv, mu4.co.id – Banyak remaja di Israel dikabarkan menolak untuk bergabung dengan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) untuk berperang melawan Hamas di jalur Gaza, dikutip dari Tribunnews, Kamis (04/01/2024).

Diketahui, sejak negara Israel didirikan pada tahun 1948 silam, para pemuda Israel, baik perempuan atau laki-laki, yang berusia 18 tahun diharuskan menjalani wajib militer, dan beberapa dikecualikan karena alasan keagamaan, fisik, dan mental.

Namun, salah satu remaja aktivis bernama Tal Mitnick (18), menolak secara tegas untuk bergabung bersams IDF, dan akibat penolakannya tersebut ia ditangkap oleh pihak berwenang dan dijebloskan ke dalam penjara selama 30 hari, dan jika Mitnick terus menolak bergabung dengan militer, masa hukumannya bisa diperpanjang.

Baca juga: Mencengangkan! Mayoritas Anak Muda AS Dukung Negara Israel Dibubarkan

Remaja yang penuh idealisme ini adalah remaja pertama Israel yang dipenjara karena menolak ikut agresi di Gaza sejak serbuan darat dimulai pada 7 Oktober lalu. Alasannya menolak untuk bergabung dengan militer israel adalah karena menurutnya perang bukan solusi untuk menyelesaikan masalah.

Mitnick mengatakan, “Serangan kriminal di Gaza tidak akan menyelesaikan pembantaian yang dilakukan Hamas. Kekerasan tak akan menyelesaikan kekerasan, dan itu sebabnya saya menolak.”

Ia juga menegaskan dirinya menolak percaya lebih banyak kekerasan akan membawa keamanan. “Saya menolak untuk ambil bagian dalam perang balas dendam,” tambahnya.

Baca juga: Tragedi Tak Terkira, Tentara Israel Tak Sengaja Bunuh Warga Sendiri!

Karena sikap beraninya itu pun membuat para temannya tergerak untuk mengikuti jejaknya, dan mereka tergabung dalam sebuah kelompok yang bernama ‘Mesavrot’ (Kami Menolak), yang bertujuan untuk mendukung penolakan secara politik dan mendorong adanya diskusi tentang penolakan di antara warga Israel, yang dilaporkan mempunyai ratusan anggota.

Salah seorang anggota Mesarvot, yang masih berumur 17 tahun menyebut akan menolak bergabung dengan militer ketika umurnya sudah memenuhi syarat untuk mengikuti wajib militer tersebut.

Ia mengatakan, “Saya tidak bedinas di militer bukan berarti saya mendukung Hamas, saya bukan pendukung Hamas. Perang saat ini adalah perang balas dendam terhadap seluruh warga Gaza, bukan hanya Hamas. Suatu pembunuhan tidak bisa digunakan untuk membenarkan pembunuhan lainnya.”

Karena penolakannya tersebut, hal yang sama pun di alami oleh remaja berusia 17 tahun tersebut, ia mengaku mendapat ancaman pembunuhan dan merasa terkucil karena menolak berdinas di dalam militer Israel tersebut.

Juru bicara Mesarvot mengatakan, “Ketika seseorang mengaku menolak perang, dia dikutuk, diserang di media sosial, dan terkadang di jalanan, dan itu hal yang kejam dan kasar.”

Sumber: tribunnews.com

[post-views]
Selaras