Media Berkemajuan

27 Juli 2024, 11:24

Menggunakan Peralatan Elektronik Sebabkan Radiasi di Otak? Simak Ulasannya!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Ilustrasi sedang menggunakan gawai. [Foto: pinterest.com]

Banjarmasin, mu4.co.id – Dalam kehidupan sehari-hari, penggunaan alat elektronik sudah menjadi bagian penting untuk membantu aktivitas komunikasi dan lainnya. Banyak manfaat yang ditawarkan dari peralatan elektronik. Namun, katanya peralatan elektronik juga memiliki dampak negatif bagi kesehatan tubuh yaitu adanya paparan radiasi.

Fadil, seorang pendengar dari spotify Assalamualaikum Dokter bertanya, ”Saya sering menggunakan headset, smartwatch, speaker musik dan gadget yang semuanya menggunakan sambungan bluetooth dari handphone setiap hari, amankah Dok? Bahkan dulu saya seringkali mendengarkan musik melalui bluetooth headset yang menempel di telinga ketika mau tidur tetapi sekarang sudah tidak lagi, setelah saya membaca bahwa bluetooth berdampak buruk pada kesehatan otak karena bisa menyebabkan radiasi di otak dan berpotensi menyebabkan kanker. Benarkah hal itu, Dokter? Apakah ada resiko penyakit lain? Mohon penjelasan medisnya, Dokter.”

dr. Meldy Muzada Elfa, Sp.PD.,FINASIM. mengulas pertanyaan tersebut, ia menjelaskan bahwa kita sering mendengar kata radiasi. Namun, apa sebenarnya arti dari radiasi itu?

“Radiasi, sering dikaitkan dengan sesuatu yang membahayakan, mengganggu kesehatan dan keselamatan, padahal di sekitar kita ternyata banyak sekali radiasi seperti di rumah, di kantor, maupun di tempat tempat umum.  Pada dasarnya radiasi merupakan suatu cara perambatan energi dari sumber energi ke lingkungan tanpa membutuhkan panas, contohnya perambatan panas, cahaya, dan gelombang radio.” 

Radiasi terbagi menjadi dua jenis, yang pertama adalah radiasi berupa radioaktif, disebut dengan partikel alfa dan beta. Ini sangat membahayakan kesehatan biasanya orang-orang yang bekerja di bidang nuklir yang mengetahui benda atau alat yang memancarkan radiasi tersebut. Yang kedua gelombang elektromagnetik atau foton, inilah yang saat ini kita bahas apakah gelombang tersebut berbahaya atau tidak. Spektrum gelombang elektromagnetik diketahui antara 50-60 Hz terhadap medan elektromagnetik yang dibangkitkan oleh saluran daya listrik dari beberapa peralatan besar maupun kecil. Dari sinilah akan muncul gelombang-gelombang yang lain, misalnya gelombang AM, FM untuk siaran radio, siaran televisi, bahkan gelombang elektromagnetik energi yang sangat tinggi yakni sinar gama sampai sinar X.

Tubuh manusia akan terkena paparan sinar dari berbagai frekuensi gelombang magnet yang kompleks, jadi di zaman sekarang memang kita tidak mungkin untuk menghindari paparan sinar gelombang elektromagnetik tetapi yang diperhatikan adalah tingkat paparan gelombang magnetik dari berbagai frekuensi.

Tingkat paparan dapat berubah-ubah seiring dengan dimana tempat kita berada dan perkembangan teknologi. Hal inilah yang menimbulkan kekhawatiran, apakah paparan dari gelombang elektromagnetik dapat berpengaruh buruk terhadap kesehatan fisik manusia? 

Ada kemungkinan gangguan tersebut menyebabkan suatu gangguan pada sistem tubuh manusia karena di tubuh manusia terdapat electrical sensitivity. Electrical sensitivity berbeda-beda di setiap orang, ada yang sensitivitasnya tinggi sehingga sedikit saja terdapat gelombang elektromagnetik menyebabkan orang tersebut mual. Tapi ada juga yang tidak memiliki respon, artinya mau gelombang elektromagnetik seberapapun lamanya mendekati tubuhnya dan sebagainya dia tidak akan merasa.

Gangguan ini umumnya disebabkan karena radiasi elektromagnetik yang berasal dari jaringan listrik, tegangan tinggi, peralatan-peralatan elektronik di rumah misalnya microwave, telepon seluler, dan radio.

Saat ini, kita tak bisa lepas dari penggunaan handphone, bluetooth, wifi dan apakah itu berbahaya? Laporan dari WHO mengatakan, berdasarkan penelitian, pengaruh gelombang mikro terhadap tubuh manusia itu batasannya mencapai 10 miliwatt cm2.

Sedangkan telepon seluler harus selalu berhubungan dengan personal communication service yang diantarkan kepada masing-masing tower.  Pancaran tersebut harus kuat untuk memastikan sinyalnya bagus sehingga orang yang menelpon, menerima telepon, ataupun internet, dapat terhubung dengan cukup baik. Berdasarkan penelitian, tower memancarkan daya sekitar 0,1-1 miliwatt ketika mencapai manusia.

Melihat bahwa gelombang mikro berkisar 10 miliwatt yang mampu diterima manusia, maka para ahli mengatakan radiasi yang ditimbulkan ponsel itu sangat kecil untuk menyebabkan gangguan kesehatan. Begitu pula juga dengan orang-orang yang sering menggunakan piranti wireless, misalnya untuk internet dan lainnya. Masih dikatakan aman jika penggunaanya dalam batas normal.

Berbeda seandainya sensitifitas manusia itu sangat rendah sehingga kalau dia menerima gelombang elektromagnetik, mungkin ada kasus orang yang berdekatan dengan sinyal ponsel dia menjadi mual. 

Begitu pula untuk bluetooth, di suatu jurnal mengatakan bahwa setiap ponsel memiliki spesifikasi ukuran banyaknya energi  gelombang  mikro yang dapat menembus ke dalam bagian tubuh seseorang tergantung seberapa dekat ponsel dengan kepala. Sekitar 60%  dari radiasi gelombang mikro yang diserap dapat menembus daerah sekitar kepala tetapi dengan hanya 60% itu dikatakan  bahwa gelombang yang menembus masih jauh dari batas atas yang dapat  menyebabkan bahaya dari radiasi elektromagnetik. 

Sampai saat ini radiasi  gelombang elektromagnetik terhadap tubuh manusia belum terbukti secara ilmiah akan menyebabkan kerusakan atau kanker otak. Namun, kita sebagai pengguna ponsel harus bijak dalam penggunaanya. Penggunaan ponsel yang sangat lama jauh lebih membahayakan, misalnya menyebabkan konsentrasi mudah turun, nyeri kepala, kemudian menurunkan konsentrasi dan penggunaan headset di jalan menjadikan kewaspadaan di jalan menurun, penggunaan headset yang lama juga menimbulkan gangguan di telinga khususnya gendang telinga.   Maka bijaklah dalam menggunakan peralatan elektronik, gunakan secukupnya dan seperlunya.

Editor: Alfina Amalia

[post-views]
Selaras