Gaza, mu4.co.id – Sejak 7 Oktober 2023, lebih dari 85.000 ton bom telah dijatuhkan Militer Israel di Jalur Gaza, dimana menurut Otoritas Kualitas Lingkungan Palestina, jumlah itu melebihi jumlah bahan peledak yang digunakan dalam Perang Dunia II.
Hal tersebut diungkapkan dalam sebuah pernyataan memperingati Hari Internasional PBB untuk Mencegah Eksploitasi Lingkungan dalam Perang dan Konflik Bersenjata, pada 7 November 2024 lalu.
“Jumlahnya melampaui apa yang digunakan dalam Perang Dunia II (sekitar 50 ribu ton),” bunyi pernyataan tersebut. Selain itu organisasi tersebut juga mengungkapkan bahwa bom-bom tersebut bahkan menggunakan berbagai senjata dan amunisi, terutama fosfor putih, yang dilarang berdasarkan hukum internasional oleh Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Senjata Konvensional Tertentu.
Baca juga: Lagi-lagi, Israel Terus Bom RS Indonesia di Gaza
Akibat penembakan israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza tersebut pun menyebabkan banyak kerusakan parah seperti pada lahan pertanian yang luas dan pencemaran tanah dengan bahan kimia beracun yang akan menghambat pertanian selama beberapa dekade, hingga menimbulkan ancaman serius bagi kesehatan manusia dan satwa liar.
Selain itu, organisasi tersebut juga mengindikasikan bahwa bom-bom tersebut juga mengakibatkan kerusakan pada infrastruktur air telah mengakibatkan air tercemar bocor ke reservoir air tanah, yang merupakan pertanda bencana kesehatan dan lingkungan yang mengancam akan membahayakan penduduk dari generasi ke generasi.
“Pengeboman tanpa henti Israel telah menyebabkan kehancuran lahan pertanian dan mencemari tanah dengan zat kimia beracun, yang akan mengganggu pertanian selama puluhan tahun”, ujar salah seorang Pejabat Palestina, Kamis (07/11/2024).
Dilaporkan hingga Israel terus melakukan kejahatan genosida di Jalur Gaza, mengerahkan pesawat-pesawat tempurnya untuk menjatuhkan bom kepada warga sipil Palestina, membantai anak-anak, dan memperparah situasi kemanusiaan yang sangat buruk.
(knrp.org, detik.com, merdeka.com)