Media Berkemajuan

27 Juli 2024, 16:47

Kisah Inspiratif dari Profesor AS yang Mualaf Usai Baca Al-Qur’an

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Jeffrey Lang, Profesor ateis yang mualaf setelah membaca Al-Qur'an [Foto: Tangkapan layar YouTube @Islam on Demand]

Jakarta, mu4.co.id – Jeffrey Lang, seorang profesor matematika di University of Kansas yang telah belasan tahun menjadi ateis (tidak percaya tuhan) memutuskan untuk memeluk Islam setelah membaca Al-Qur’an beserta artinya.

Diketahui, sejak kecil sang profesor merupakan sosok yang sering bertanya akan kehidupan dan agama, banyak pertanyaan terkait agama yang belum terjawab di benaknya.

Sebelum memutuskan untuk memeluk Islam pada tahun 1980-an, ia adalah seorang atheis, dan menghabiskan 18 tahun pertama hidupnya di sekolah Katolik. Namun pandangannya berubah mengenai agama sejak dirinya sebagai dosen muda matematika di Universitas San Fransisco, yang berteman dengan sejumlah muslim disana, dan bertukar pandangan.

“Kami berbicara tentang agama. Saya menanyakan pertanyaan saya kepada mereka dan saya sangat terkejut melihat betapa cermatnya mereka memikirkan jawabannya,” ujar Lang.

Baca juga: Ucapkan Syahadat Dengan Terbata, Profesor Terkenal Harvard Ini Akhirnya Masuk Islam!

Salah satu teman muslimnya disana yaitu Mahmoud Qandeel, seorang mahasiswa asal Saudi. Qandeel dikenal sebagai pribadi yang luar biasa, yang dapat menjawab semua pertanyaan tentang penelitian medis yang diajukan Lang dengan bahasa Inggris yang sempurna.

Singkat cerita, Qandeel pun memberikan buku-buku Islam beserta salinan Al-Qur’an kepada matematikawan Amerika itu. Sejak saat itulah, Profesor Lang mulai mulai membaca dan menyerap isi Al-Qur’an, dan mendapat hidayah, ia merasa kagum akan isi Al-Qur’an yang mampu menjawab segala pertanyaan di kepalanya.

“Seorang pelukis bisa menggambar mata dalam sebuah lukisan yang tampak mengikuti Anda dari satu tempat ke tempat lain, tapi penulis mana yang bisa menulis kitab suci yang mengantisipasi perubahan sehari-hari Anda?” ujarnya.

Setiap malam, pria kelahiran 1954 itu merinci setiap pertanyaan-pertanyaan yang ada di benaknya. Keesokan harinya, segala jawaban yang ingin ia ketahui ditemukan dalam Al-Qur’an. “Tampaknya sang penulis Al-Qur’an, mengetahui pertanyaan-pertanyaan saya dan menulis pada baris yang tepat pada saat saya membaca halaman berikutnya. Saya telah bertemu diri saya sendiri di halaman-halaman berikutnya,” ujarnya.

Dan kini, profesor yang terlahir dari keluarga Katolik Roma itu rutin mengerjakan salat lima waktu. Dirinya mengaku memperoleh kepuasan secara spiritual setiap melakukan salat terutama salat subuh. Ketika ditanya bagaimana ia merasa begitu kagum dan terpikat ketika dibacakan Al-Qur’an dalam bahasa Arab, Lang menjawab, “Mengapa bayi terhibur dengan suara ibunya?”

Dosen sekaligus peneliti itu pun telah menulis beberapa buku Islam yang menjadi best seller di kalangan komunitas muslim Amerika Serikat (AS). Salah satu bukunya berjudul Even Angels ask: A Journey to Islam in America. Melalui buku tersebut, ia membagikan wawasannya selama ia menemukan jati dirinya dalam Islam.

Berikut sebuah review Jeffrey Lang mengenai isi Al-Qur’an:

Sumber: detik.com

[post-views]
Selaras