Suriah, mu4.co.id – Sulitnya jalan menuju korban terdampak gempa di Suriah menghambat pengiriman bantuan kemanusiaan. Banyak penyintas mengeluhkan lambatnya pertolongan yang datang. Ada juga penduduk setempat yang mengatakan bahwa bantuan tidak tersebar merata.
“Bantuan dibagikan di tempat penampungan, sedangkan mereka yang tak berada di sana, tidak mendapat bantuan apa pun. Kami juga terdampak, bukan cuma mereka yang ada di pengungsian. Kami membutuhkan bantuan datang. Kami butuh makan, minum. Kami harus bertahan hidup,” ujar Raeefa Breemo, penduduk setempat, dikutip dari voaindonesia.com.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengumumkan bahwa Presiden Suriah, Bashar Al-Assad setuju untuk membuka dua titik akses penyeberangan dari Turki ke Suriah guna mempercepat pengiriman bantuan kemanusiaan kepada para korban. Akses penyeberangan tersebut nantinya hanya dibuka sementara, yaitu selama 3 bulan.
“Membuka titik-titik penyeberangan ini akan memungkinkan lebih banyak bantuan masuk (ke Suriah) dan prosesnya lebih cepat,” ujar Sekjen PBB, Antonio Guterres pada Senin (13/2/2023), dilansir dari kompas.com.
Semoga dengan demikian uluran tangan dari berbagai sisi bisa lekas tiba tanpa hambatan dan dapat tersebar merata. Terutama pasokan makanan, minuman, obat-obatan, selimut, tempat berlindung yang aman dan hangat, serta suplai lain yang menunjang kesehatan & keselamatan para korban.
Sumber: kompas.com (Irawan Sapto Adhi) , investor.id (Grace El Dora) , voaindonesia.com.
