Hanoi, mu4.co.id – Presiden Vietnam, Nguyen Xuan Phuc resmi mengundurkan diri pada Selasa (17/01/2023). Hal ini terjadi setelah Partai Komunis yang berkuasa menyalahkannya atas “pelanggaran dan perbuatan salah yang dilakukan oleh para pejabat yang ada di bawah kendalinya”.
Dilansir dari Associated Press, Kantor Berita Vietnam melaporkan bahwa Presiden Vietnam telah mengundurkan diri pada sesi Komite Sentral Partai Komunis yang berkuasa.
Nguyen Xuan Phuc merupakan anggota paling senior pemerintah yang mundur setelah serangkaian kasus korupsi tingkat tinggi yang menjadi tanggung jawabnya.
Di tahun 2022 tercatat 539 anggota partai diadili atau “didisiplinkan” karena korupsi dan “kesalahan yang disengaja”. Di antaranya termasuk menteri, pejabat tinggi, dan diplomat. Sementara polisi menyelidiki 453 kasus korupsi, naik 50 persen dari tahun 2021.
“Menyadari dengan penuh tanggung jawabnya di hadapan partai dan rakyat, dia mengajukan permohonan pengunduran diri dari jabatan yang ditugaskan, berhenti dari tugas, dan pensiun,” bunyi pernyataan pemerintah, dikutip dari Reuters.
Walaupun begitu, saat menjabat ia banyak dipuji karena mempercepat reformasi pro-bisnis, memegang jabatan presiden yang sebagian besar bersifat seremonial sejak 2021.
Sebelum menjabat menjadi Presiden Vietnam, Phuc pernah menjadi Perdana Menteri Vietnam. Dia adalah sosok di balik keberhasilan penanganan Covid-19 Vietnam. Selama lima tahun juga turut mengembangkan ekonomi negara sehingga tumbuh pesat dan menuai banyak pujian dari dalam dan luar negeri soal penanganan Covid-19 di Vietnam.
Sumber: inews.id cnnindonesia.com