Media Berkemajuan

27 Juli 2024, 11:48

Berikan Sambutan dalam Pembukaan Muktamar Nasyiatul Aisyiyah, Ini Isi Pidato Presiden Joko Widodo

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Menteri Agama saat menyampaikan isi pidato Presiden. [Foto: wartamu.id]

Bandung, mu4.co.id – Muktamar XIV Nasyiatul Aisyiah resmi dibuka oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir, Sabtu (3/12) pukul 10.30 WIB.

Pembukaan Muktamar XIV Nasyiatul Aisyiyah dihadiri beberapa pejabat tinggi negara, seperti Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, dan Menteri BUMN Erick Thohir.

Pada kesempatan ini, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang datang langsung dari Jakarta menyampaikan pidato Presiden Joko Widodo. Berikut isi pidatonya,

Mengawali sambutan ini izinkan kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada keluarga besar Muhammadiyah, khususnya Nasyiatul Aisyiyah atas dedikasinya kepada negara kita tercinta terutama dalam menjaga keutuhan bangsa melalui pendidikan, perbaikan akhlak, dan penanaman nilai-nilai keagamaan sebagaimana yang diwariskan oleh penggagas Nasyiatul Aisyiyah, Bapak Soemodirjo.

Sejatinya ketiga elemen tersebut tidak hanya menjadi dasar untuk menjaga keutuhan bangsa tetapi juga dapat dijadikan dasar penguatan peradaban. Adapun pemerakarsanya tidak hanya terbatas pada urusan gender saja, dengan kata lain tidak hanya kaum laki-laki yang berkewajiban dan mampu merealisasikannya, tetapi juga kaum perempuan juga mampu berperan sesuai dengan kapasitasnya.

Dengan tegas saya katakan dikotomi seperti ini sudah tidak memiliki tempat di Indonesia. Hemat saya, Muktamar ke XIV Nasyiatul Aisyiyah dengan tema Memajukan Perempuan, Menguatkan Peradaban masih sejalan dengan spirit yang digagas para pendahulu Nasyiatul Aisyiyah.

Perempuan harus berjalan beriringan dengan perkembangan zaman. Tidak berhenti dan merasa cukup dengan tugas-tugas yang diidentikkan dengan perempuan, sehingga output yang dihasilkan adalah penguatan peradaban.

Hadirin yang saya hormati, berbicara tentang perempuan dan peradaban, yang menjadi kata kunci dari Muktamar  ini sama halnya berbicara tentang penguatan negara. Perempuan dan peradaban tidak dapat dipisahkan dari negara. Dengan kata lain, tidak ada negara tanpa peradaban dan tidak ada peradaban tanpa ada perempuan. Oleh karena itu, memajukan perempuan dari segala aspek sama halnya dengan menguatkan peradaban dalam wilayah tersebut.

Pada dasarnya menguatkan atau bahkan memajukan peradaban sebuah bangsa merupakan sebuah tanggung jawab sosial dari seluruh elemen tanpa mengenal apakah dia seorang perempuan ataupun laki-laki. Akan tetapi untuk menguatkan peradaban ada banyak aspek yang harus disentuh, mulai dari pendidikan, sosial, budaya, pemikiran dan agama. Tujuannya tidak lain untuk melahirkan insan-insan yang beradab.

Mungkin sebagian orang berpendapat bahwa membangun bangsa melalui penguatan peradaban adalah tugas elite politik dan elite intelektual. Padahal sebagaimana disebutkan tadi bahwa permasalahan tersebut adalah tugas kita bersama, laki-laki ataupun perempuan. Selain harus sama-sama kita sadari bahwa hal tersebut adalah tugas kita bersama, membangun bangsa melalui penguatan peradaban membutuhkan konsep yang baik, terencana dan tentu perlu dukungan dari berbagai pihak.

Pertanyaannya dimanakah Nasyiatul Aisyiyah mengambil peran. Tidak mungkin Nasyiatul Aisyiyah mengambil seluruh komponen untuk menguatkan peradaban, karena Nasyiatul Aisyiyah juga masih terkena hukum keterbatasan. Jawaban atas pertanyaan ini mungkin akan terungkap dalam kegiatan Muktamar ke XIV Nasyiatul Aisyiyah kali ini.

Saya yakin dengan dinamika dan ketajaman Nasyiatul Aisyiyah dalam membaca permasalahan-permasalahan yang sedang melanda negeri ini. Nasyiatul Aisyiyah mampu merumuskan konsep yang tepat untuk memajukan perempuan dan menguatkan peradaban. Kuncinya jangan sampai mengacuhkan prinsip yang diwariskan, yaitu : pendidikan, perbaikan akhlak dan penanaman nilai-nilai keagamaan.

Hadirin yang berbahagia, demikian sambutan saya sampaikan. Semoga Muktamar kali ini mendapatkan rida dari Allah Swt. dan menjadi wasilah dikabulkannya doa-doa yang kita panjatkan. Mari kita perkokoh persatuan, karena itu akan semakin meneguhkan langkah kita dalam menghadapi segala bentuk permasalahan.

Media Center Muktamar XIV Nasyiatul Aisyiyah

[post-views]
Selaras