Media Berkemajuan

12 Maret 2025, 01:50
Search

Usai Gencatan Senjata Tahap Pertama Berakhir, Israel Kembali Serang Gaza

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Gencatan senjata
Israel Kembali Serang Gaza menewaskan 4 warga Palestina dan melukai 5 lainnya [Foto: voaindonesia.com]

Gaza, mu4.co.id – Serangan udara Israel kembali menewaskan sedikitnya 4 warga Palestina dan melukai 5 lainnya, Ahad (02/03/2025) pagi waktu Gaza, usai berakhirnya gencatan senjata Gaza secara resmi fase pertama pada Sabtu (01/03/2025).

Pejabat kesehatan Gaza menyebut hal itu menambah jumlah korban tewas menjadi 115 warga Palestina dan lebih dari 490 orang terluka sejak gencatan senjata dimulai pada 19 Januari.

Diketahui, lebih dari 400 pelanggaran oleh Israel telah dilaporkan sejak perjanjian tersebut diterapkan. Dan hingga Ahad (02/03/2025), negosiasi masih macet, tanpa ada perkembangan diplomatik baru. Serangan udara dan penghentian bantuan kemanusiaan terus berlanjut, dan tidak ada tanda-tanda terobosan dalam kebuntuan ini.

Baca juga: Film Kolaborasi Palestina-Israel “No Other Land” Menang Oscar, Tuai Respon Positif

Sebelumnya, Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengonfirmasi bahwa pihaknya menyetujui gencatan senjata sementara yang diusulkan oleh AS untuk Ramadan dan Paskah yang terdiri dari dua tahap.

Dimana pada thap satu, Hamas akan membebaskan separuh tawanan “Israel”, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal, pada hari pertama, kemudian pada tahap kedua, tawanan yang tersisa akan dibebaskan jika kedua pihak menyetujui gencatan senjata permanen.

Israel pun mendukung usulan AS tersebut, sementara Hamas belum menerimanya, dengan alasan persyaratan yang belum terpenuhi dari perjanjian sebelumnya.

Pemimpin Hamas, Mahmoud Mardaoui menegaskan bahwa stabilitas regional bergantung pada kemajuan ke tahap kedua gencatan senjata. Ia juga menyebut Israel menghindari kewajibannya dan memperingatkan bahwa memanipulasi perjanjian membahayakan tawanan.

Berkaitan dengan itu, Kantor Netanyahu pun menyatakan bahwa penolakan Hamas untuk menandatangani kesepakatan tersebut menyebabkan keputusan untuk menghentikan masuknya barang dan bantuan kemanusiaan ke Gaza hingga Ahad (02/03/2025).

Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich dan mantan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir bahkan mendorong tindakan yang lebih keras, seperti memutus aliran listrik dan air ke Gaza sambil melanjutkan operasi militer.
(tribunnews.com)

[post-views]
Selaras