Media Berkemajuan

27 Juli 2024, 08:50

Tak Bermaksud Ejek Muslim, Pendeta Gilbert Klarifikasi dan Temui JK

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Pendeta Gilbert Lumoindong menemui Eks Wapres Jusuf Kalla. [Foto: detik.com]

Jakarta, mu4.co.id – Pendeta Gilbert Lumoindong meminta maaf kepada masyarakat Indonesia atas kontroversi yang timbul akibat ceramahnya yang menyentuh topik salat dan zakat dalam Islam.

Permintaan maaf tersebut disampaikannya setelah pertemuannya dengan Ketua Dewan Masjid Indonesia dan Wakil Presiden RI ke-10 dan 12, Jusuf Kalla, di rumahnya di Jakarta Selatan pada Senin (15/4).

“Dengan segala kerendahan hati meminta maaf karena kegaduhan yang ada,” ucap Gilbert, dilansir dari CNN, Selasa (16/4).

Gilbert menyatakan bahwa video ceramahnya yang menjadi viral di media sosial dan menimbulkan kontroversi telah disunting sehingga tidak mencakup penjelasan yang komprehensif.

Melalui ceramahnya tersebut, ia menegaskan tidak bermaksud untuk mengolok-olok umat Muslim.

“Penjelasan yang lengkap sebetulnya itu sebagai oto kritik umat Kristiani di mana saya bilang bahwa ibadahnya orang Muslim misalnya cukup setengah mati,” jelasnya.

“Kenapa setengah mati? Karena berat, sehari lima kali. Kita orang Kristen seminggu sekali, dah itu seminggu sekalinya juga duduknya santai-santai,” tambahnya.

Gilbert mengungkapkan bahwa ceramah yang dia sampaikan sebenarnya tidak ditujukan untuk khalayak umum, melainkan ditujukan untuk internal jemaatnya.

Ia pun menegaskan tak bermaksud untuk mengolok-olok umat Muslim melalui ceramahnya tersebut.

“Penjelasan yang lengkap sebetulnya itu sebagai oto kritik umat Kristiani di mana saya bilang bahwa ibadahnya orang Muslim misalnya cukup setengah mati,” jelas dia.

Baca Juga: Viral Pria yang Mengaku Nabi dan Diutus Tuhan Bubarkan Islam, Kini Telah Ditangkap!

“Kenapa setengah mati? Karena berat, sehari lima kali. Kita orang Kristen seminggu sekali, udah itu seminggu sekalinya juga duduknya santai-santai,” imbuhnya.

Gilbert menjelaskan sebenarnya ceramah yang ia sampaikan bukan untuk khalayak umum. Ia menyebut ceramah tersebut diperuntukkan kepada internal jemaatnya.

“Tetapi karena jemaat kita ada dua; ada jemaat gereja, ada jemaat online. Jadi otomatis ada di YouTube kami. Tetapi itu jelas ada tulisan ibadah Minggu. Jadi karena itu sama sekali tidak dimaksudkan untuk umum,” tuturnya.

JK menilai bahwa isi ceramah yang viral di media sosial tidak bermaksud untuk merendahkan agama Islam. Dia juga menyoroti kemungkinan adanya pengeditan pada video tersebut yang menyebabkan kontroversi.

JK berharap umat Muslim dapat menerima permintaan maaf ini, mengingat Gilbert menyampaikannya dengan tulus dan tanpa paksaan.

“Jadi bagi seluruh umat islam yang sudah melihat video itu, jangan dilihat video itu sebagai, hanya itu saja. Tapi sebenarnya itu ada latar belakangnya, dan ada editan yang kalau di itu cukup berbahaya,” ucapnya.

“Mari kita memaafkan karena tadi sudah minta maaf,” sambungnya.

Sebelumnya, Gilbert menjadi viral di media sosial karena potongan video ceramahnya yang menyentuh topik zakat dan shalat. Dalam ceramah tersebut, Gilbert membandingkan besaran zakat umat Islam yang 2,5 persen dengan zakat Kristen yang mencapai 10 persen.

“Saya Islam diajari bersih sebelum sembahyang, cuci semuanya. Saya bilang, lu 2,5 (persen) gua 10 persen, bukan berarti gua jorok, disucikan oleh darah Yesus,” ucap Gilbert dalam ceramah tersebut.

Gilbert menjelaskan bahwa zakat sebesar 10 persen membuat umat Kristen tidak perlu banyak bergerak dalam ibadah, sementara umat Islam harus salat karena zakat yang hanya 2,5 persen. Dalam potongan video tersebut, Gilbert juga melakukan gerakan yang mirip dengan salat.

“Yang paling berat terakhirnya mesti lipat kaki, enggak semua orang bisa,” ucapnya.

Sumber: CNN

[post-views]
Selaras