Media Berkemajuan

27 Juli 2024, 08:01

Ringkasan Catatan Ibadah Haji Menurut Tuntunan Tarjih

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Foto: www.haji.kemenag.go.id

Banjarmasin, mu4.co.id- Dalam beberapa hari kedepan Indonesia akan segera memberangkatkan jamaah haji tahun 1444 H/2023, diperkirakan sebanyak 221.000 jamaah yang berangkat, tersebar dari 34 provinsi. Untuk kemudahan dan kelancaran serta untuk mendapatkan haji yang mabrur, berikut ringkasan pelaksanaan ibadah haji.   

  1. Gelombang pertama (Ke Madinah terlebih dahulu).
    • Selama beberapa hari di Madinah para jamaah haji hanya melakukan ibadah shalat berjama’ah di Masjid Nabawi dan berziarah ke tempat-tempat bersejarah seperti Raudhah, Kubur Rasulullah dan 2 sahabatnya, Masjid Kuba, Masjid Kiblatain, Jabal Uhud dan sebagainya. Kemudian pada waktu yang ditentukan akan diberangkatkan menuju Mekkah untuk melakukan proses haji (tamattu’), yaitu pelaksanaan ibadah haji yang awali dengan ihram untuk umroh terlebih dahulu dan mengambil miqotnya di Zul Hulaifah/Bir Ali. Setelah melaksanakan rangkaian umroh, lakukanlah tahalul (memendekkan/memotong/tidak menggundul). Dengan demikian selesailah ibadah umrah, maka boleh berpakaian seperti biasa lagi serta bebas dari segala larangan ihram. Rangkaian pelaksanaannya (ihram untuk umrah → Thawaf → Sa’i → Tahallul).
  2. Gelombang kedua (langsung ke Mekkah)
    • Setelah jamaah tiba di Bandara King Abdul Aziz, para jama’ah langsung ke Mekkah, dan menjadikan Bandara King Abdul Aziz sebagai mīqāt makānī untuk mengerjakan proses haji (tamattu’). Bandara King Abdul Aziz sebagai mīqāt makānī merupakan masalah ijtihādiyyah. Sekalipun demikian adapula di antara jamaah haji yang mengambil miqot makaninya di atas pesawat ketika pesawat melewati Qarnul Manazil, akan tetapi hal ini dikhawatirkan akan melewati miqot karena kecepatan pesawat 1.000/Km perjam. Atas dasar itulah MUI dan ormas Islam seperti Muhammadiyah, Nahdhatul Ulama menetapkan bahwa untuk jamaah gelombang kedua, maka miqot makaninya di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah. Setelah menyelesaikan rangkaian umroh (proses haji tamattu’) dan diakhiri dengan tahallul (memendekkan/memotong/tidak menggundul). Maka selesailah ibadah umrah, setelah itu boleh berpakaian seperti biasa lagi serta bebas dari segala larangan ihram. Rangkaiannya (ihram untuk umroh → Thawaf → Sa’i → Tahallul).

Seluruh jamaah haji (gelombang 1 atau gelombang 2) selama menunggu puncak haji (tanggal 8-13 Dzulhijah) maka hendaknya mereka memperbanyak ibadah di Masjidil Haram seperti shalat 5 waktu, dzikir, shalat sunnah, tadarus Al Qur’an, membaca sholawat, sedekah/infak dan tawaf sunnah dan lainnya (sesuai tuntunan ibadah Nabi SAW).

TATA CARA PELAKSANAAN HAJI TAMATTU’

(DIAWALI DENGAN UMRAH)

  1. Ihram Dari Miqat
    • Mandi
    • Memakai minyak wangi
    • Mengenakan pakaian ihram (Laki-laki : 2 helai kain, Perempuan : pakaian yang menutup aurat kecuali muka dan telapak tangan)
    • Meniatkan dan mengucapkan (di tempat miqat)

لَبَّيكَ عُمْرَةً

Aku penuhi panggilanMu untuk menunaikan ibadah umrah.

  • Mulailah mengucapkan talbiyah hingga sampai ke Makkah

لَبَّيْكَ اَللَّهُمَّ لَبَّيْكَ،لَبَّيْكَ لاَ شَريْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ والْمُلكَ، لاَشَرِيْكَ لَكَ

Aku penuhi panggilanMu ya Allah, aku penuhi panggilanMu. Aku penuhi panggilanMu, tidak ada sekutu bagiMu, aku penuhi panggilanMu. Sesungguh-nya segala pujian dan nikmat serta kerajaan adalah milikMu, tidak ada sekutu bagiMu.

  • Jika Anda telah sampai di Masjidil Haram, dahulukanlah kaki kanan dan ucapkan (do’a):

،بسْمِ اللَّه، والصَّلاَةُ والسَّلاَمُ عَلَىرَسُوْاللِّه، اَللّهُمَّ َافْتَحْ لِيْ أَبْوَابَ رَحْمَتِك أَعُوْذُ بِاللهِ الْعَظِيْمِ وَبِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَسُلْطَانِهِ الْقَدِيْمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ.

Dengan nama Allah, semoga shalawat dan salam dicurahkan kepada Rasulullah. Ya Allah, bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu’. ‘Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Agung dan dengan Wajah-Nya Yang Maha Mulia serta Kekuasaan-Nya Yang Maha Kekal dari setan yang terkutuk.

Atau cukup dengan doa:

اَللّهُمَّ افْتَحْ لِيْ أَبْوَابَ رَحْمَتِك

Ya Allah, bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu’

2. Thawaf

  • Menuju hajar aswad untuk memulai thawaf 7 kali putaran (idhthiba’/membuka pundak sebelah kanan, dalam keadaan suci/berwudhu, disunnahkan berlari-lari kecil pada 3 putaran pertama dan berjalan biasa pada 4 putaran berikutnya. Mengangkat tangan mengarahkan ke hajar aswad dengan mengucapkan: Bismillahi wallallahu Akbar
  • Lakukan hal ini dalam memulai setiap putaran thawaf.
  • Jika telah sampai ke Rukun Yamani menuju hajar aswad membaca do’a:

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Wahai Rabb kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan jagalah kami dari siksa api Neraka.

  • Ketika thawaf, tidak ada do’a-do’a khusus, maka boleh membaca doa apapun yang dihapal (boleh dengan menggunakan bahasa Indonesia ketika berdoa), memperbanyak dzikir atau boleh membaca Al Qur’an.
  • Jika telah selesai thawaf 7 kali putaran, maka pergilah menuju maqam Ibrahim, jika hal itu memungkinkan, atau dimana saja di sekitar Masjidil Haram.
  • Lalu ucapkanlah firman Allah:

وَاتَّخِذُوا مِن مَّقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى

Dan jadikanlah sebagian maqam Ibrahim tempat shalat. [Al-Baqarah/2: 125].

  • Kemudian laksanakanlah shalat 2 raka’at (seperti shalat 2 raka’at biasa, raka’at pertama setelah al Fatihah membaca surah al Kafirun, raka’at kedua setelah al Fatihah membaca surah al Ikhlas.  
  • Selanjutnya pergilah ke zam-zam dan minumlah airnya. Lalu berdo’alah kepada Allah dan tuangkan air zam-zam di atas kepalamu.

3. Menuju Shafa untuk melakukan Sa’i

  • Ketika telah dekat bukit shafa bacalah firman Allah Ta’ala:

إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِن شَعَائِرِ اللَّهِ

Sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah sebagian dari syi’ar Allah. [Al-Baqarah: 158]

  • Kemudian ucapkanlah:

أَبْدَأُ بِمَا بَدَأَ اللهُ بِهِ

Kami memulai dengan apa yang dengannya Allah memulai.

  • Kemudian naiklah ke (bukit) Shafa dan menghadaplah ke Ka’bah lalu bertakbirlah tiga kali dan ucapkan:

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي ويُمِييْتُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، أَنْجَزَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ اْلأَحْزَابَ وَحْدَهُ

Tiada sesembahan yang haq melainkan Allah semata, tiada sekutu bagiNya, hanya bagiNya segala kerajaan dan hanya bagiNya segala puji dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Tiada sesembahan yang haq melainkan Dia, tiada sekutu bagiNya, yang menepati janjiNya, yang memenangkan hambaNya dan yang menghancurkan golongan-golongan (kafir) dengan tanpa dibantu siapa pun.

  • Kemudian berdo’alah setelah selesai membaca doa di atas dengan do’a-do’a yang bisa/hapal/dikehendaki.
  • Kemudian turunlah menuju Marwah
  • Bila berada di antara dua tanda hijau, lakukanlah sa’i dengan berlari kecil (khusus untuk laki-laki dan tidak bagi wanita).
  • Jika telah sampai di Marwah, naiklah ke atasnya dan menghadaplah ke Ka’bah, kemudian ucapkan sebagaimana yang diucapkan ketika di Shafa.
  • Apabila telah sampai pada yang ke tujuh (Bukit Marwah), maka berakhirlah Sa’i

4. Tahallul

  • Rangkaian terakhir dari umrah adalah tahallul (mencukur rambut).
  • Jika rangkaian di atas telah selesai, maka ibadah umrah telah selesai.
[post-views]
Selaras