Martapura, mu4.co.id – Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Kabupaten Banjar menggelar seminar Parenting sebagai bagian dari rangkaian Resepsi Milad ‘Aisyiyah ke-107, yang bertempat di Aula SD, dan MTs Muhammadiyah Martapura, Sabtu (29/06/2024).
Seminar tersebut mengangkat tema “Menjadi Orang Tua Hebat Bagi Generasi Z“, yang disampaikan oleh 2 pemateri yaitu Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, Hj. Ceria Hermina, M.Psi, dan Ketua PDA Banjar, Dra. Hj. Nadiyah, M.H.
Kegiatan tersebut pun bertujuan untuk dapat membantu mengetahui bagaimana perkembangan psikologis anak-anak, sehingga para peserta mendapatkan informasi tambahan terkait mengidentifikasi tumbuh kembang anak. Kegiatan tersebut diikuti oleh para perwakilan dari Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) se-Kabupaten Banjar dan Kader Inklusi ‘Aisyiyah Kabupaten Banjar dengan penuh antusias.
Baca juga: Resepsi Milad ‘Aisyiyah ke-107 di Kotabaru Dihadiri Ratusan Warga ‘Aisyiyah Se-Kalsel!
Dalam penyampaian materi pertama, Dosen UMB Fakultas Psikologi, Ceria Hermina menyampaikan mengenai bagaimana pentingnya sharing dan diskusi terkait tumbuh kembang anak, dan pola asuh strategi dalam menerapkan aturan di rumah, termasuk kecanduan anak pada gadget.
Mengutip dari dr. Aisyah Dahlan, ia mengatakan “Teruslah tersenyum, orang tua selalulah tersenyum agar suasana rumah menjadi nyaman. Kebiasaan tersenyum membawa hormon bahagia, sehingga anak-anak dan pasangan semakin betah di rumah. Kalau berbicara dengan pasangan atau anak dengan tersenyum,” tuturnya.
Sementara itu, materi kedua disampaikan oleh Ketua PDA ‘Aisyiyah, Nadiyah yang menyampaikan materi tentang bagaimana pengasuhan orang tua terhadap anak yang sesuai dengan ajaran agama Islam. Dirinya menyampaikan ayat suci Al-Qur’an Surah An-Nisa’ Ayat 9 yang berbunyi yaitu:
وَلْيَخْشَ الَّذِيْنَ لَوْ تَرَكُوْا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعٰفًا خَا فُوْا عَلَيْهِمْ ۖ فَلْيَتَّقُوا اللّٰهَ وَلْيَقُوْلُوا قَوْلًا سَدِيْدًا
Artinya: “Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar.”
“Ketika ingin menghasilkan generasi yang menurut ayat Al-Qur’an diatas jangan ditinggalkan generasi yang lemah (lemah fisik, lemah mental, lemah pendidikan, lemah ekonomi dan yang lainnya), supaya tidak seperti itu, lakukan apa yang harus dilakukan sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan Hadist,” ujarnya.
“Jadi mendidik anak itu mulai dari memilih pasangan bukan setelah melahirkan baru melakukan pendidikan ya, tapi dimulai dari ibu dan bapaknya,” tutupnya.