Media Berkemajuan

2 Juni 2024, 20:43

Masjid Kariye Resmi Dibuka. Dulunya Gereja!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Masjid Kariye [Foto: KumparanNews]

Istanbul, mu4.co.id – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan secara resmi mengumumkan pembukaan masjid Kariye yang sebelumnya merupakan gereja Ortodoks Yunani kuno di Istanbul pada Senin (6/5). Keputusan ini datang empat tahun setelah Erdogan memerintahkan transformasi bangunan tersebut. 

Pada tahun 2020, Erdogan menginstruksikan perubahan status bangunan tersebut — yang awalnya merupakan Gereja Bizantium, lalu menjadi masjid, dan kemudian museum — untuk tempat ibadah Muslim, satu bulan setelah keputusan kontroversial yang serupa terkait Hagia Sophia yang dilindungi oleh UNESCO.

Hagia Sophia yang berada di Istanbul merupakan katedral kuno yang diubah menjadi masjid, lalu menjadi museum, kemudian menjadi masjid lagi.

Baca Juga: Gereja Ikonik Bizantium Diubah Menjadi Masjid, Disini Tempatnya!

Perubahan-perubahan ini mencerminkan usaha Erdogan untuk mendapatkan dukungan dari pendukungnya yang lebih konservatif dan nasionalis. Namun, langkah-langkah tersebut juga memperumit hubungan Turki dengan para uskup di gereja Ortodoks dan Katolik.

Erdogan melakukan pembukaan masjid Kariye dalam sebuah upacara di istana presiden di ibu kota, Ankara.

Keputusan Erdogan pada tahun 2020 lalu untuk mengubah gereja tersebut mendapat respon sengit dari negara tetangganya, Yunani. Mereka menyebut tindakan tersebut sebagai “satu lagi provokasi terhadap umat beragama di mana pun.”

Gereja Juruselamat Suci di Chora merupakan sebuah gereja Bizantium yang dihiasi dengan lukisan dinding Penghakiman Terakhir abad ke-14 yang masih dihargai oleh umat Kristen.

Gereja ini diubah menjadi Masjid Kariye setengah abad setelah penaklukan Konstantinopel pada 1453 oleh Turki Ottoman.

Masjid ini sebelumnya merupakan Museum Kariye setelah Perang Dunia II, ketika Turki berusaha menciptakan republik yang lebih sekuler dari Kesultanan Ottoman.

Sekelompok sejarawan seni dari Amerika Serikat membantu merestorasi mosaik gereja asli yang kemudian dipamerkan untuk umum pada 1958. 

Dilansir dari Tempo pada Rabu (8/5), Hagia Sophia yang sebelumnya merupakan pusat Kekristenan Timur, diubah menjadi masjid oleh Ottoman. Kemudian Ataturk, pendiri Turki modern, mengubahnya menjadi museum dalam upaya mempromosikan netralitas agama. Hampir 100 tahun setelahnya, Erdogan, yang partainya memiliki akar Islam, mengubahnya kembali menjadi tempat ibadah umat Islam.

Sumber: Tempo

[post-views]
Selaras
error: Content is protected !!