Media Berkemajuan

14 September 2024, 23:19

Muhammadiyah Tolak W Super Club Dekat Masjid 99 Kubah Makassar yang Diresmikan Hotman Paris

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
W Super Club di kompleks Center Point of Indonesia [CPI], Makassar [Foto: celebesdia.id]

Makassar, mu4.co.id – Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea meresmikan restoran dan tempat hiburan, W Super Club di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang berada di kompleks Center Point of Indonesia (CPI), Senin (27/05/2024) lalu.

Kendati demikian, kehadiran salah satu diskotik terbesar di Sulsel tersebut menjadi sorotan berbagai pihak, lantaran khawatir akan dampak sosial dan budaya yang mungkin timbul dari keberadaan tempat hiburan tersebut. Salah satu pihak yang menolak dengan tegas menolak kehadiran tempat hiburan malam yang dibanggakan Hotman tersebut yaitu Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Makassar.

Ketua PDM Makassar, K.H. Said Abd Shamad mengatakan bahwa Muhammadiyah sangat menyayangkan adanya peresmian tempat hiburan malam tersebut. “Tentunya kita ketahui bersama bahwa Muhammadiyah adalah gerakan dakwah amar makruf nahi mungkar. Juga tujuan Muhammadiyah itu adalah menegakkan dan menjunjung tinggi ajaran Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya,” kata Said dilansir dari fajar.co.id, Kamis (30/05/2024).

Lebih lanjut Said berpikir bahwa dengan adanya pembukaan Club yang sangat besar di kota Makassar yang dikenal dengan serambi Madinah itu akan membawa dampak besar yang akan menimpa generasi muda. “Hotman Paris mengatakan dalam TikTok, bahwa kalau kita ingin berdansa sampai akhir zaman, kemudian mencari sampai seribu wanita cantik untuk dipekerjakan di sana. Menurut kami ini akan berdampak besar bagi moral dan termasuk agama,” cetusnya.

Baca  juga: Hiburan Musik di RTH Kamboja Terdengar Hingga Mengusik Kekhusyukan Jemaah Salat Tarawih Di Masjid Al Jihad

Selain itu, diketahui W Super Club tersebut juga berada di dekat dengan Masjid 99 Kubah Makassar, dimana dinilai akan mengganggu Ibadah disana. Said pun mengatakan bahwa masyarakat terutama anak muda nantinya akan tergoda mendekat ke Club tersebut, meskipun niat awalnya ingin ke Masjid 99 Kubah. “Suka apa itu yah, apa di sana, sebenarnya tujuannya bukan ke sana, tapi dia datang ke Masjid, tapi ada dekat situ meriah, ramai, mungkin dia coba-coba,” katanya.

“Kalau begitu sama dengan jaring laba-laba. Kalau orang sudah masuk di jaringannya, sukar nanti keluar. Masuk ke sana akan tertarik dan dijaring. Ini masalah sekali,” sambungnya.

Ditambah menurutnya, saat ini ummat Islam sedang berada di bulan haram, meliputi bulan Dzulqaidah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. “Namanya bulan diharamkan, tidak boleh dinodai dengan perbuatan-perbuatan maksiat. (Dan) sebenarnya sangat mengusik keberagamaan kita di Makassar,” ujarnya.

Lebih lanjut setelah melakukan rapat dengan pengurus, pihaknya pun akan mengirimkan surat kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel, setelah sebelumnya salah mengirimkan ke pihak Pemerintah Kota (Pemkot). “Kami rapat dulu, kalau disetujui, kita akan menyurat juga ke bapak Gubernur insyaallah,” bebernya.

Surat penolakan PDM Makassar [Foto: dnid.co.id]

Adapun jika izin tempat hiburan tersebut tidak dicabut, Said menyebutkan Muhammadiyah akan berkoordinasi dengan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulsel, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Pimpinan Nahdlatul Ulama (NU), dan Forum Kerukunan Ummat Beragama (FKUB).

“Kira-kira bagaimana sikap bersama. Dan, tentunya tidak melakukan yang disebut caos. Muhammadiyah itu tidak seperti itu,” kuncinya.

[post-views]
Selaras