Makkah, mu4.co.id – Warga Desa Blumbungan, Pamekasan, Madura, SM (42), yang ditemukan meninggal di gurun pasir saat hendak menunaikan haji secara ilegal, kini jenazahnya masih berada di rumah sakit Arab Saudi.
Usai proses visum, jenazah SM direncanakan dipulangkan ke kampung halamannya, namun biaya pemulangan menjadi kendala bagi keluarga.
Tokoh masyarakat dan mantan Kepala Desa Blumbungan, Junaidi, menyebut otoritas Arab Saudi meminta sekitar 12 ribu riyal (sekitar Rp 52 juta), ditambah ongkos peti mati dan tiket pesawat sebesar Rp 15 juta. Total dana yang dibutuhkan mencapai Rp 67 juta.
“Pihak keluarga tidak mampu, apalagi meninggalkan dua anak yatim dan utang Rp 250 juta,” ujar Junaidi, Rabu (04/06/2025).
Baca juga: Haji Ilegal Lewat Gurun Pasir, WNI Tewas di Gurun Makkah!
Menurut Junaidi, waktu pemulangan jenazah SM ke Tanah Air direncanakan setelah Hari Raya Idul Adha. Jika dalam waktu yang ditentukan tak bisa memenuhi biaya pemulangan, maka jenazah akan dimakamkan di Arab Saudi.
“Kalau nanti tidak diurus jenazahnya, informasinya ya akan dimakamkan di Saudi, tapi di luar Tanah Haram (Makkah atau Madinah),” terangnya.
Kini, keluarga SM pun berharap ada dermawan atau perhatian dari pemerintah maupun pihak travel yang memberangkatkan. Sebab harapan keluarga kini hanya memulangkan jenazah SM.
Diketahui sebelumnya, SM diketahui menempuh perjalanan ke Makkah secara ilegal pada 27 Mei 2025, bersama 2 WNI lainnya, SM sudah dalam keadaan meninggal, sedangkan 2 orang lainnya dalam kondisi dehidrasi berat. Ketiganya diketahui menggunakan visa ziarah multiple dan mencoba masuk ke Makkah tanpa dokumen haji resmi dengan menumpang taksi gelap.
(detik.com)