Gaza, mu4.co.id – Israel menyetujui rencana penarikan pasukan dari Gaza setelah perkembangan dalam negosiasi pertukaran tahanan dengan Hamas.
Israel mempertimbangkan sejumlah opsi, termasuk penarikan melalui Koridor Netzarim yang membagi Gaza menjadi dua dan menegaskan kesiapan untuk melaksanakan kesepakatan yang dicapai pemerintah dan kelompok perlawanan Palestina.
Dilansir dari SINDONews pada Selasa (14/1), delegasi Israel yang dipimpin kepala Mossad, David Barnea, dan kepala dinas keamanan internal Shin Bet, Ronen Bar, akan ke Qatar untuk melanjutkan negosiasi pertukaran tahanan.
Media Israel melaporkan bahwa kesepakatan pertukaran tahanan Israel-Hamas hampir selesai dengan 90% rincian telah disetujui. Namun, belum ada konfirmasi resmi dari Hamas, Mesir, Qatar, atau AS.
Adapun ketidaksepakatan utama adalah permintaan Hamas atas jaminan implementasi fase kedua karena mereka khawatir Israel akan melanjutkan serangan setelah fase pertama selesai.
Kesepakatan pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas mencakup dua tahap yaitu pembebasan tahanan lanjut usia dan sakit pada tahap pertama, serta pembebasan personel militer pada tahap kedua.
Baca Juga: Israel Diklaim Tutupi Kerusakan Wilayah Karena Serangan Hizbullah!
Perwakilan AS, Steven Witkoff optimis kesepakatan dapat dicapai meski Hamas skeptis terhadap komitmen AS menjelang pelantikan Trump.
Televisi pemerintah Israel, KAN, mengutip sumber asing, melaporkan bahwa Israel sepakat melanjutkan negosiasi tahap kedua selama tahap pertama berlangsung untuk memastikan proses berlanjut. Namun, perundingan sering terhenti akibat persyaratan baru yang diajukan Netanyahu.
Sementara itu, serangan Israel di Gaza terus berlangsung, disertai rencana pendudukan sebagian wilayah, zona penyangga, dan pembangunan permukiman ilegal.
Hamas menuntut gencatan senjata, pertukaran tahanan, penarikan Israel, dan penghentian serangan. Netanyahu juga dituduh kelompok oposisi dan keluarga tahanan Israel sebagai penghambat gencatan senjata dan perjanjian tersebut.
(SINDONews)