Media Berkemajuan

27 Juli 2024, 07:38

INKLUSI ‘Aisyiyah Banjar Berpartisipasi dalam Munas Perempuan 2024

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Inklusi Aisyiyah
Inklusi 'Aisyiyah Kabupaten Banjar ikuti Munas Perempuan 2024, Martapura, Selasa (26/04/2024) [Foto: mu4.co.id]

Banjar, mu4.co.id – Program Inklusi Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Kabupaten Banjar ikut berpartisipasi dalam Musyawarah Perempuan Nasional untuk Perencanaan Pembangunan 2024 (Munas Perempuan), yang berlangsung secara hybrid (offline dan online), Selasa (26/04/2024).

Acara tersebut merupakan aksi kolektif oleh Mitra INKLUSI bersama-sama dengan Bappenas/KPAPO dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), yang diikuti oleh peserta dari perempuan akar rumput dan kelompok marginal dari 477 desa, 163 kabupaten/kota dan 35 provinsi. Tercatat dua ribu lebih peserta online yang terdiri dari 90% perempuan dan 8.3% masyarakat disabilitas.

Sementara itu, Inklusi ‘Aisyiyah Kabupaten Banjar sendiri menghadiri kegiatan ini dengan berkumpul di Aula Panti Asuhan Putri Muhammadiyah Martapura dan menghadirkan 16 orang peserta yang merupakan kader ‘Aisyiyah, Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Anak dan para perempuan anggota Balai Sakinah ‘Aisyiyah (BSA).

Baca juga: PDA Banjar Adakan Konsolidasi Kader, Upaya Penguatan Program Inklusi Aisyiyah

PLT Sekretaris KEMENPPPA, Titi Eko Rahayu menyampaikan bahwa Munas Perempuan 2024 ini sangat strategis untuk mematikan bahwa suara perempuan, kelompok rentan, dan kelompok marginal lain dapat diakui dan diakomodasi dalam perencanaan pembangunan baik jangka panjang maupun jangka menengah. “Hal ini penting, terutama karena berdasarkan fakta yang ada ketimpangan antara perempuan dan laki-laki dalam akses partisipasi dan kontrol manfaat pembangunan masih nyata,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ketua Panitia Munas Perempuan dari organisasi Kapal Perempuan, Missiyah menyampaikan Munas Perempuan 2024 ini akan mewadahi partisipasi aktif dan bermakna perempuan, penyandang disabilitas, dan kelompok marginal untuk merumuskan isu-isu dan menganalisis usulannya. “Nantinya usulan tersebut akan diadvokai bagi pengarusutamaan gender dalam dokumen RPJMM juga dalam dokumen Renstra Kementerian/ Lembaga, RPJPD, dan RPJMD,” jelas Missi.

Sementara itu, Koordinator INKLUSI ‘Aisyiyah Kabupaten Banjar menyebutkan bahwa INKLUSI ‘Aisyiyah Kabupaten Banjar juga telah bersiap dengan berbagai usulan penting dari para perempuan dan kelompok rentan di Kabupaten Banjar, yang dirangkum setelah sebelumnya diadakan Musyawarah Perempuan dan Kelompok Rentan yang telah dilaksanakan pada hari Rabu (06/03/2024) yang bekerjasama dengan Bappeda Kabupaten.

Salah satu usulan tersebut yaitu dari Mulyana Arabi dari kelompok disabilitas. “Bisakah diberikan fasilitas penyeberangan jalan untuk kaum disabilitas. Karena jujur pengalaman saya melihat tuna netra mau menyeberang jalan sangat lama untuk sampai keseberang jalan yang akan di tujunya. Adakah dari pemerintah yg bisa memberikan fasilitas untuk tuna netra tersebut,” ungkapnya.

“Kami harapkan usulan yang telah merangkum suara perempuan dan kelompok rentan ini akan dapat diterima dan tentunya diakomodir sehingga akan memberi pengaruh bagi penyusunan kebijakan di tingkat pusat hingga tingkat kabupaten untuk mensejahterakan perempuan dan kelompok marginal lainnya,” ujar Dra. Naimah, MH.

[post-views]
Selaras