Media Utama Terpercaya

9 Juli 2025, 20:46
Search

Inilah Profil 4 Komisaris PT GAG Nikel, Perusahaan Tambang di Raja Ampat!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Profil 4 Komisaris PT GAG Nikel
Profil 4 Komisaris PT GAG Nikel, Perusahaan Tambang di Raja Ampat [Foto: gag.nikel.com]

Jakarta, mu4.co.id – PT Gag Nikel tengah menjadi sorotan yang tetap mendapat izin menambang nikel di Raja Ampat, karena daerah operasi penambangannya disebut berada di luar kawasan konservasi Geopark Raja Ampat, Papua Barat Daya, yang merupakan merupakan area konservasi yang dilindungi ketentuan perundang-undangan.

Nasib PT Gag Nikel berbeda dari empat perusahaan lain yang Izin Usaha Pertambangan (IUP) di wilayah Raja Ampat, Papua Barat Daya dicabut pemerintah. Empat perusahaan tersebut adalah PT Anugerah Surya Pratama, PT Nurham, PT Mulia Raymond Perkasa, dan PT Kawei Sejahtera Mining.

Izin empat perusahaan menambang nikel di Kawasan Raja Ampat itu dicabut karena terbukti melanggar ketentuan lingkungan serta kawasan geopark. Sementara PT Gag Nikel tetap diizinkan beroperasi di Pulau Gag karena dianggap masih memenuhi kriteria analisa dampak lingkungan.

“Berdasarkan temuan lapangan, pemerintah mengizinkan PT GAG Nikel untuk melanjutkan aktivitas penambangan karena berada di luar kawasan Geopark Raja Ampat (lingkar luar geopark ke Pulau Gag sekitar 42 kilometer),” kata Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, di Jakarta, Selasa (10/06/2024).

Baca juga: Pemerintah Izinkan PT GAG Nikel di Kawasan Konservasi Raja Ampat Lanjut Beroperasi. Mengapa?

Untuk diketahui, PT Gag Nikel merupakan perusahaan pertambangan nikel yang beroperasi di Raja Ampat. Perusahaan ini adalah anak perusahaan PT Aneka Tambang (Antam) Tbk, setelah mengakuisisi seluruh saham pada tahun 2008, yang bergerak dalam bisnis pertambangan Nikel, beroperasi di Pulau Gag, Raja Ampat, Papua Barat Daya. Berikut ini rekam jejak 4 Komisaris PT Gag Nikel antara lain yaitu:

1. Hermansyah

[Foto: gag.nikel.com]

Berdasarkan laman resmi PT Gag Nikel, Hermansyah menempati Jabatan Presiden Komisaris PT Gag Nikel. Pendidikan terakhir Hermansyah adalah S2 atau bergelar Magister Sains di bidang sains dan ilmu terapan, dengan gelar Drs. Hermansyah, M.Si.

Hermansyah pernah menjabat sebagai Kepala Bagian Perencanaan Strategis di Kementerian ESDM sampai tahun 2017, hingga akhirnya ia dimutasi menjadi Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Teknologi Mineral dan Batubara (tekMIRA) Balitbang ESDM.

Sebagai Kepala Puslitbang, Hermansyah pernah meneken proyek tes aglomerasi bersama PT Vale Indonesia Tbk (INCO) senilai Rp3,4 miliar, pada 2019. PT Vale Indonesia sendiri adalah perusahaan pertambangan yang mengoperasikan tambang nikel open nikel open pit dan pabrik pengolahan di Sorowako, Sulawesi Selatan.

Dari Puslitbang tekMIRA, Hermansyah dipindah ke Badan Geologi sebagai Kepala Pusat Survei Geologi. Ia bertanggung jawab atas kegiatan survei geologi yang dilakukan oleh Badan Geologi. Survei ini meliputi pemetaan geologi, penelitian sumber daya geologi, dan pemantauan bencana geologi.

2. Lana Saria

[Foto: gag.nikel.com]

Pendidikan terakhir Lana Saria adalah S3 atau Doktor di bidang Urban and Environmental Engineering. Lana diketahui bergabung Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Ditjen Minerba) sejak 1998. Ia mengawali kariernya sebagai Inspektur Tambang.

Sejak saat itu, Lana terhitung sudah menduduki sejumlah jabatan strategis, seperti Direktur Teknik dan Lingkungan Minerba, Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara, Plt. Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara, hingga Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam (SDA). Pada 2022, ia pernah diperiksa Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatra Selatan terkait pidana pertambangan senilai triliunan yang melibatkan puluhan perusahaan di Muara Enim dan Lahat.

Baca juga: 4 Izin Usaha Tambang Nikel Dicabut. Apa yang Terjadi di Raja Ampat?

3. Ahmad Fahrur Rozi

[Foto: gag.nikel.com]

Pendidikan terakhir Ahmad Fahrur Rozi alias Gus Rozi adalah S3 dari Universitas Merdeka Malang. Ia adalah Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2022-2027. Ia juga merupakan Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) An-Nur 1 Bululawang, Kabupaten Malang.

Namanya juga tercatat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat 2020-2025 dan Ketua Yayasan Al-Qolam Malang.

4. Brigjen (Purn) Saptono Adji

[Foto: gag.nikel.com]

Brigjen (Purn) Saptono Adji adalah lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1987 cabang Artileri. Ia sebelumnya menjabat sebagai Asisten Khusus 1 Wakil Menteri Pertahanan Bidang Hubungan Internasional.

Selama berkarier sebagai prajurit TNI, sejumlah jabatan pernah diemban Saptono. Saat masih berpangkat Kolonel Arm, ia pernah menjadi Paban Utama B-6 Dit B Bais TNI. Pada April 2015, Saptono dimutasi menjadi Dir B Bais TNI. Saptono juga pernah menjadi Atase Pertahanan RI untuk Laos dan Staf Kabais TNI. Setelah pensiun dari TNI, Saptono sempat dipercaya menjadi Staf Khusus Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).
(tribunnews.com)

[post-views]
Selaras