Israel, mu4.co.id – Mandy Damari, ibu dari Emily Damari, salah satu tawanan Israel dibebaskan dari penahanan di Gaza saat kesepakatan gencatan senjata, terkejut melihat putrinya dalam keadaan baik dari yang ia duga.
“Saya dapat mengatakan bahwa kondisi kesehatannya jauh lebih baik dari yang kami perkirakan,” ujar Mandy kepada Israel Today, dikutip dari Tribunnews pada Kamis (23/1).
Palang Merah dan dokter Israel juga melaporkan bahwa para tawanan kondisi kesehatan yang baik, menunjukkan bahwa mereka telah diperlakukan dengan baik selama penahanan. Mereka memiliki akses ke makanan, air, dan tempat tinggal yang memadai.
Baca Juga: Setelah Diperlakukan Dengan Baik, Hamas Bebaskan Para Sandera
Mandy berterima kasih kepada masyarakat Israel atas dukungan mereka selama proses ini dan merasa sangat lega karena bisa bersatu kembali dengan putrinya.
Pada 7 Oktober 2023, Emily Demari ditangkap dari rumahnya dalam Operasi Banjir Al-Aqsa. Selama penangkapan, dia mengalami cedera pada tangan dan kaki. Saat ini, dia adalah tahanan dengan kewarganegaraan ganda Israel-Inggris di Jalur Gaza.
Berbanding terbalik dengan beberapa tahanan politik Palestina yang baru saja dibebaskan dari penjara Israel. Mereka berbagi pengalaman yang mengerikan selama dalam tahanan Israel.
Baca Juga: Demi Bebaskan 4 Sandera, Israel Sebabkan 210 Warga Palestina Tewas
“Mereka (tahanan Palestina yang dibebaskan Israel) berbicara (soal buruknya kondisi penahanan mereka di penjara Israel) kepada media setelah pembebasan mereka pada Senin pagi sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran yang sama,” tulis laporan dari RNTV.
Menurut peneliti Universitas Birzeit, Basil Farraj, beberapa puluh tahanan Palestina yang dibebaskan oleh Israel dilaporkan dalam kondisi kesehatan yang memburuk. Farraj menyaksikan langsung penyerahan para tahanan tersebut dari Penjara Ofer yang terletak di dekat Ramallah.
“Kami menyaksikan para tahanan keluar dari bus dalam kondisi kesehatan yang buruk, pucat, dan terlihat sangat lemah. Saya kira itu menunjukkan kondisi yang diciptakan Israel untuk para tahanan Palestina selama ini,” ujar Farraj.
(TribunNews, Kompas, Islam Today, SindoNews)