Media Berkemajuan

8 September 2024, 09:08

Dolar Terus Naik, Ini Tanggapan Menteri Keuangan Sri Mulyani!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan. [Foto: Instagram @smindrawati]

Jakarta, mu4.co.id – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pernyataannya mengenai pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar, yang kini telah mencapai Rp 16.250/US$. Ia mengungkapkan hal ini saat Spring Meetings IMF-World Bank 2024 pada Jumat (19/4). 

Menurutnya, situasi global saat ini akan berdampak pada perekonomian Indonesia. Sri Mulyani menjelaskan bahwa dalam hal ekspor, penerimaan akan lebih baik dengan penguatan nilai tukar dolar. Namun, dalam hal impor, konversi harga dolar terhadap rupiah akan lebih tinggi, yang berpotensi mempengaruhi inflasi di Indonesia.

“Pemerintah terus mengantisipasi dan waspada terhadap perkembangan ini. Saya yakin Indonesia akan tetap resilien dalam situasi ini,” tulisnya, dikutip dari akun Instagram-nya, @smindrawati pada Ahad (21/4).

Dia menyatakan bahwa pemerintah akan terus menjaga stabilitas ekonomi, baik melalui kebijakan moneter maupun fiskal, serta terus berkoordinasi dengan Bank Indonesia untuk menghadapi tekanan ekonomi yang ada.

Baca Juga: Nilai Rupiah Sentuh Hingga Rp16.000 per Dolar AS. Apa Sebab dan Akibatnya?

“Dari sisi fiskal, kita memastikan APBN berperan menjadi shock absorber yang efektif dan kredibel,” ucapnya.

Sri Mulyani juga menyatakan keyakinannya bahwa Indonesia akan mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 5% tahun ini, merujuk pada ketahanan ekonomi selama masa pandemi sebelumnya.

“Di tengah kondisi suku bunga dan inflasi global yang tinggi seperti saat ini, saya yakin ekonomi Indonesia akan tetap terjaga sesuai target, didukung oleh sisi ekspor yang kuat dan neraca perdagangan yang surplus,” tuturnya.

Menurut laporan dari Refinitiv, rupiah mengalami pelemahan sebesar 0,49% menjadi Rp16.250/US$ pada penutupan perdagangan terakhir pekan ini yaitu pada Jumat (19/4/2024). Secara mingguan, rupiah juga tercatat mengalami penurunan sebesar 2,08%, yang merupakan pelemahan mingguan terbesar sejak 3 Juli 2020 saat pandemi Covid-19.

Sumber: CNBC

[post-views]
Selaras