Media Berkemajuan

27 Juli 2024, 08:52

Nilai Rupiah Sentuh Hingga Rp16.000 per Dolar AS. Apa Sebab dan Akibatnya?

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Grafik kenaikan nilai dolar AS. [Foto: databoks]

Jakarta, mu4.co.id – Menurut data dari Yahoo Finance pada hari Rabu, 16 April 2024, pukul 12.30 WIB, kurs dolar AS (US$) mencapai Rp16.153. Angka tersebut menunjukkan kenaikan sebesar 9,9% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dan merupakan level tertinggi dalam setahun terakhir.

Penguatan nilai dolar AS terhadap rupiah dapat berdampak pada perekonomian Indonesia.

Menurut Mantan Menteri Keuangan Indonesia yakni Bambang S. Brodjonegoro, dampak utamanya adalah kenaikan harga barang impor, yang mungkin melebihi nilai ekspor nasional. Situasi di mana nilai impor melebihi ekspor ini dikenal sebagai defisit neraca transaksi berjalan.

“Kalau indonesia, yang diwaspadai (dari penguatan dolar AS) yakni kemungkinan defisit neraca transaksi berjalan agak melebar.” ucap Bambang, dilansir databoks, Rabu (17/4).

“Neraca perdagangan surplus makin tipis, neraca jasa yang defisitnya mungkin melebar,” ucapnya.

Baca Juga: Dolar semakin menguat hingga tembus Rp15.500. BI Ungkap Alasannya

Menurut Myrdal Gunarto, Staf Bidang Ekonomi, Industri, dan Global Markets Maybank Indonesia, pelemahan nilai rupiah terhadap dolar AS disebabkan oleh faktor pasar valuta asing di luar negeri.

“Pelemahan rupiah terhadap US$ yang sudah menembus Rp16.000 bisa jadi dikarenakan mekanisme transaksi yang terjadi di pasar luar negeri, seperti di pasar non-deliverable forward (NDF) Singapura,” ucap Myrdal.

Myrdal juga menganggap bahwa secara fundamental, permintaan dolar AS di Indonesia cenderung meningkat untuk memenuhi kebutuhan impor bahan bakar minyak (BBM) dan bahan pangan.

Sumber: databoks

[post-views]
Selaras