Media Berkemajuan

21 Januari 2025, 17:17
Search

Digadang-gadang Sebagai Pengganti STY, Ini Profil Pelatih Timnas Yang Baru!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Patrick Kluivert
Patrick Kluivert. [Foto: Instagram @patrickkluivert9]

Jakarta, mu4.co.id – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengonfirmasi pelatih baru timnas Indonesia berasal dari Belanda dengan kontrak dua tahun dan opsi perpanjangan.

Erick menjelaskan bahwa pemilihan pelatih dari Belanda dipengaruhi oleh kesamaan budaya dengan para pemain diaspora Indonesia, yang sebagian besar berasal dari negara tersebut.

“Ya banyak pilihan, bisa Itali, bisa Spanyol, tapi kan tentu dengan jeda 2,5 bulan kita harus berusaha menjaga dinamika. Dinamika yang ada selama ini mengenai kultur,” ujar Erick dalam konferensi pers, dikutip dari Antara, Selasa (7/1).

Erick menyebutkan bahwa target utama yang diberikan kepada pelatih baru adalah membawa Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026.

Baca Juga: Beredar Rumor STY Tidak Akan Lagi Melatih Skuad Garuda, Ini Kata Menpora!

Erick Thohir tidak menampik bahwa Patrick Kluivert sebagai salah satu dari tiga kandidat pelatih timnas Indonesia. Ia bertemu para kandidat tersebut di Eropa pada akhir Desember lalu, yang akhirnya mengerucut pada satu nama yang disebutnya berasal dari Belanda.

“Nanti sosoknya tanggal 11 Januari tiba di Indonesia, tanggal 12 ada interview, nanti media bisa tanya langsung,” ujar Erick.

Profil Patrick Kluivert di Dunia Sepak Bola

Patrick Kluivert, legenda sepak bola Belanda berusia 48 tahun ini pernah bermain untuk klub besar seperti Ajax, AC Milan, dan Barcelona. Ia memenangkan Liga Champions dan Piala Super Eropa bersama Ajax, serta Liga Spanyol bersama Barcelona.

Sebagai striker, Kluivert mencetak 206 gol dalam 480 pertandingan di level klub, ditambah 40 gol untuk timnas Belanda, termasuk menjadi top skor Euro 2000 dengan 5 gol, membawa Belanda ke semifinal.

Sejak pensiun pada 2008 bersama LOSC Lille, Patrick Kluivert hanya melatih dua tim, yakni timnas Curaçao (2015-2016) dan Adana Demirspor (2023).

Bersama Curaçao, ia meraih 4 kemenangan, 4 seri, dan 6 kekalahan dari 14 laga, sementara di Adana Demirspor ia mencatat 8 kemenangan, 6 seri, dan 6 kekalahan dari 20 laga.

(Antara, Bolasport)

[post-views]
Selaras