Jakarta, mu4.co.id – Hingga akhir April 2025, potensi hujan sedang hingga ekstrem diperkirakan masih dapat terjadi. Peneliti Bidang Klimatologi dan Perubahan Iklim dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin, menjelaskan bahwa fenomena ini dipicu oleh berbagai gelombang atmosfer yang memengaruhi cuaca di sejumlah wilayah Indonesia.
“Berkaitan erat dengan aktivitas berbagai gelombang atmosfer, yaitu Kelvin, Madden Julian Oscillation (MJO), Rossby, maupun pusat tekanan rendah,” ungkap Erma, dikutip dari Tempo, Selasa (8/4).
Baca Juga: Kepala BMKG Prediksi Akhir Musim Hujan 2025, Kapan?
Erma menjelaskan, pada 1–10 April 2025 terjadi pertemuan Gelombang Kelvin dan MJO di Samudra Hindia dekat Sumatra Utara dan Aceh, yang memicu terbentuknya awan hujan di wilayah Sumatra. Selain itu, tekanan rendah di Kalimantan dan Laut Jawa bagian utara juga memicu pembentukan awan di Kalimantan tengah dan selatan.
Ia menambahkan, pola hujan harian masih mungkin terbentuk dalam 10 hari pertama April, dengan potensi hujan menjalar dari Sumatra ke wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat dalam 12–24 jam.
Erma menyampaikan bahwa hujan di Kalimantan Selatan dapat bergerak ke arah Jawa Timur, dan proses ini berlangsung harian, sehingga hujan masih mungkin meluas di Jawa bagian barat dan timur.
Baca Juga: BRIN Ungkap Ancaman Gempa Megathrust Di Indonesia, Terutama Daerah-daerah Ini!
Memasuki tanggal 11–20 April, aktivitas Gelombang Rossby diprediksi meningkat di Laut Banda dan Maluku, yang berpotensi memicu terbentuknya badai vorteks kembar. Prakondisi vorteks ini sudah mulai muncul dan menyebabkan ketidakstabilan atmosfer, memicu cuaca ekstrem sporadis di wilayah timur Indonesia serta berdampak hingga ke Jawa.
Erma memprediksi pada tanggal tersebut, pertemuan Gelombang Kelvin dan Rossby di wilayah Jawa Timur hingga Lombok dapat memicu hujan deras hingga ekstrem yang berlangsung selama beberapa hari.
Sementara itu, pada tanggal 21-akhir April, pertemuan gelombang tersebut bergeser ke Samudra Hindia dekat Sumatra Selatan, sehingga hujan diperkirakan kembali meningkat di Jabodetabek dan Sumatra bagian selatan.
(Tempo)