Jakarta, mu4.co.id – Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) berencana mengembangkan proyek waste to energy (WTE) untuk mengubah sampah menjadi sumber listrik.
Managing Director Danantara Indonesia, Rohan Hafas, menyebut proyek ini diharapkan menjadi solusi atas masalah penumpukan sampah di berbagai kota. Berdasarkan data Bank Dunia, sekitar 60% sampah di Indonesia belum tertangani dengan baik.
“Nah tadi Bank Dunia ya 60% (berakhir di jalanan dan selokan), 40% yang terolah. Dan selama ini kenapa masyarakat itu buang sampah, karena setiap di kampung, di rumahnya itu ada iuran mungut sampah kan, ada yang Rp10 ribu ada yang Rp15 ribu, tetapi banyak yang tidak mampu. Itulah makanya dia buang di sungai, dia buang di jalan,” ungkap Rohan Hafas dikutip dari detik finance, Sabtu (1/11).
Pemerintah telah menyiapkan sejumlah regulasi untuk mendukung proyek waste to energy (WTE), termasuk penyediaan lahan gratis, penghapusan tipping fee, dan penetapan harga listrik sebesar 20 sen per kWh.
Baca Juga: Ini 7 Kota di Indonesia yang Bakal Mulai Proyek Sulap Sampah Jadi Listrik, Dimana Saja?
Rohan menjelaskan, sampah dari berbagai TPA seperti Bantar Gebang nantinya akan dimanfaatkan sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik melalui proyek WTE.
Bantar Gebang sendiri merupakan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan satu-satunya TPA bagi seluruh sampah dari DKI Jakarta. Bantar Gebang dikenal sebagai pemrosesan sampah terbesar se-Asia Tenggara.
Rohan mengungkapkan, proses tender proyek waste to energy (WTE) masih berjalan dan menarik minat sejumlah investor dalam maupun luar negeri, meski belum dapat diungkapkan detailnya. Danantara akan menggarap proyek PSEL berkapasitas 1.000 ton sampah per hari dengan nilai investasi sekitar Rp2–3 triliun per unit.
Sementara itu, CIO Danantara, Pandu Patria Sjahrir, menambahkan bahwa proyek ini akan menjadi yang terbesar di dunia dan bertujuan tidak hanya menghasilkan keuntungan, tetapi juga mengatasi krisis lingkungan.
“Tidak ada satu negara melakukan investasi sebesar ini di waste to energy. Per hari ini ini terbesar di dunia. Kenapa? Karena ini solve satu isu utama. Ini bukan hanya create return, Tapi isu utamanya adalah masalah lingkungan hidup yang sudah krisis,” ujar Pandu.
(Detik finance, UI Library, waste4change)

![Direktur Utama PT Pertamina [Persero] Simon Aloysius Mantiri](https://mu4.co.id/wp-content/uploads/2025/11/IMG-20251113-WA0000-300x199.jpg)






![Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah [Mendikdasmen] Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed](https://mu4.co.id/wp-content/uploads/2025/11/IMG-20251115-WA0034-300x225.jpg)






