Banjarmasin, mu4.co.id – Sebagian orang menganggap tanggal 14 Februari identik dengan hari kasih sayang. Anak-anak remaja ikut-ikutan mengekspresikan kasih sayang dengan saling memberi coklat atau kado berwarna merah muda untuk pasangan masing-masing.
Tidak jarang pula dirayakan secara berlebihan bahkan menerobos batas-batas norma agama dan adat istiadat.
Menyikapi fenomena ini, ustaz H Riza Rahman ketika dihubungi mu4.co.id, Jum’at (14/2) mengatakan hari kasih sayang (Valentine’s Day) tidak pernah datang dari ajaran Islam.
“Maka siapa pun yang merayakan hari kasih sayang, berarti dia telah melakukan tasyabuh (ikut-ikutan) dengan kelompak / ajaran agama selain Islam. Dan siapa pun yang ikut-ikutan dengan satu kelompok, maka berarti dia termasuk dalam kelompok/ golongan itu,” ujar ustaz Riza.
Sebagaimana diriwayatkan dari Ibnu Umar radhiyallahu anhu berkata bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda,
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka.” (HR. Abu Dawud, Al-Libas, 3512. Al-Albany berkata dalam Shahih Abu Dawud, Hasan Shahih no. 3401)
Baca juga: Ingin Segera Menikah untuk Menghindari Zina, tetapi Belum Ada yang Melamar. Harus Apa?
Lebih lanjut ustaz Riza Rahman menyampaikan agar seorang muslim sebaiknya berhati-hati dalam memilih pergaulan dan berprilaku, karena semua yang kita lakukan dan perbuat di dunia ini, kelak akan ditanya dan diminta pertanggungjawabannya di akhirat, mengapa kita melakukannya.
Oleh karena itu, ustaz Riza Rahman berpesan pula kepada orang tua agar menjaga dan menasehati anak-anaknya untuk tidak ikut-ikutan tren dan budaya Barat yang tidak sesuai dengan ajaran agama Islam.
“Orang tua pun juga hendaknya selalu memberikan pemahaman kepada anak-anaknya tentang apa itu Valentine’s Day. Jelaskan mudharatnya. Dan jaga diri dan keluarga kita dari upaya-upaya pengikisan nilai agama. Semoga Allah Subahanahu wa Ta’ala menjaga kita semua,” tegas ustaz Riza.
Sebagaimana peringatan Allah Subahanahu wa Ta’ala dalam Al-Qur’an,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allâh terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” [at-Tahrîm/66:6]
