Media Utama Terpercaya

23 Juni 2025, 20:14
Search

Sempat Ditunda, Koridor Netzarim Akhirnya Dibuka, Ratusan Ribu Warga Gaza kembali ke Utara!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Warga Gaza kembali ke Utara
Ratusan Ribu Warga Gaza kembali ke Utara [Foto: merdeka.com]

Gaza, mu4.co.id – Setelah kesepakatan dicapai antara Hamas dan Israel mengenai pertukaran tawanan Israel dan tahanan Palestina, ratusan ribu warga Palestina yang mengungsi mulai kembali ke bagian utara Jalur Gaza yang dilanda perang, Senin (27/01/2025).

Seorang Wartawan Associated Press menyebutkan ada beberapa orang yang menyeberangi Koridor Netzarim setelah pukul 07.00 waktu setempat yaitu jam pembukaan titik pemeriksaan. Dimana sebelumnya, mereka telah menunggu selama dua hari agar bisa diizinkan kembali ke rumah mereka di Gaza Utara.

Dimana pada Sabtu lalu ratusan warga Palestina yang berkumpul di Wadi Gaza dan berharap bisa menuju ke Gaza utara. “Saya menunggu izin (Israel) sehingga saya bisa mencari putra saya yang tewas dalam perang dan memberinya pemakaman yang layak,” kata salah satu pengungsi wanita Palestina.

Adapun penundaan tersebut diketahui dipicu oleh ketidaksepakatan antara Hamas dan Israel perihal pembebasan sandera. Dimana Israel menyebut Hamas telah mengubah urutan sandera yang akan dibebaskannya.

Baca juga: Ribuan Truk Bantuan Masuki Gaza, Hamas Tingkatkan Keamanan!

Sementara itu, tempo hari Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyebut warga Palestina tak akan diizinkan kembali ke Gaza utara jika seorang tawanan wanita Israel Arbel Yehud (29) dibebaskan Hamas,

Israel berkata Yehoud seharusnya sudah dibebaskan minggu lalu. Namun, seorang pejabat Hamas mengatakan Yehoud baru akan dibebaskan minggu berikutnya, yang dijadwalkan berlangsung pada Sabtu (01/02/2025).

“Berdasarkan perjanjian gencatan senjata, kami tidak akan mengizinkan penduduk Gaza masuk ke Jalur Gaza utara sampai ada pengaturan untuk pembebasan Arbel Yehud,” ujar kantor Netanyahu.

Di sisi lain, alasan Hamas menunda pembebasan Arbel Yehud karena mengklasifikasikannya sebagai tentara wanita Israel yang dilatih di bidang astronomi. Sementara Israel menyatakan bahwa Arbel Yehud merupakan warga sipil dan menuduh Hamas melanggar perjanjian gencatan senjata, yang mengharuskan pembebasan warga sipil terlebih dahulu.

Baca juga: Utusan Trump Pertimbangkan Indonesia Jadi Salah Satu Tujuan Relokasi 2 Juta Penduduk Gaza

Sejak dimulainya serangan Israel di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina dilaporkan meningkat menjadi lebih dari 47.283 jiwa, dengan lebih dari 111.472 lainnya terluka.

Sementara itu, Israel mengeklaim ada 101 tahanan yang masih ditahan oleh Hamas di Jalur Gaza setelah pertukaran tahanan yang dilakukan pada akhir November 2023.

Pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas yang berlangsung pada 19 Januari 2025 juga mencatat pertukaran 3 wanita Israel dengan 90 warga Palestina. Pertukaran kedua pada Sabtu (25/1/2025), membebaskan 4 tentara wanita Israel dan 200 tahanan Palestina.

Baca juga: Ibu Dari Tawanan Israel Terkejut Melihat Putrinya Sehat Saat Dibebaskan Hamas, Berbanding Terbalik Dengan Tawanan Palestina
(tribunnews.com)

[post-views]
Selaras