Banjarmasin, mu4.co.id – Puluhan orangtua siswa dari kelas 1, 2, 4, dan 5 di SDN Mawar 7 Banjarmasin, Kalimantan Selatan, mendatangi sekolah pada Senin (19/8).
Mereka meminta agar kegiatan belajar di lantai 2 segera dipindahkan karena kondisi bangunan yang sudah bergoyang dan mengkhawatirkan, yang dikhawatirkan dapat membahayakan keselamatan anak-anak.
Orangtua siswa berinisial RJ, menyatakan bahwa mereka datang untuk meminta agar proses belajar mengajar di lantai atas dipindahkan. Dari pertemuan tersebut, disepakati bahwa perbaikan akan dilakukan.
Namun, mereka meminta agar siswa dipindahkan ke lantai bawah selama perbaikan berlangsung karena khawatir jika tetap belajar di lantai 2, bangunan akan berdampak ambruk.
Baca Juga: SDN Teluk Dalam 10 Banjarmasin Kelas 1 Kosong di Tahun Ajaran Baru, Kenapa?
Siswa SDN Mawar 7 Banjarmasin di Kalimantan Selatan terpaksa melaksanakan proses belajar-mengajar di halaman sekolah setelah lantai salah satu ruang kelas mereka ambruk pada Rabu, 14 Agustus 2024.
Sehari setelah aksi protes, pada Selasa (20/8), orangtua siswa SDN Mawar 7 Banjarmasin mendirikan tenda di halaman sekolah. Tenda ini digunakan untuk kegiatan belajar siswa, terutama untuk siswa kelas 3 dan 4 yang tidak bisa ditampung di ruang kelas yang masih tersedia. RJ, menyatakan bahwa pendirian tenda ini merupakan inisiatif dari para orangtua.
Seorang guru menyebutkan bahwa tanda-tanda kerusakan pada bangunan ini sudah mulai terlihat sejak dua tahun yang lalu.
“Kami sudah mengajukan proposal untuk diperbaiki, tapi masih disuruh menunggu. Sampai akhirnya lantai benar-benar ambruk,” ucap guru yang tak mau identitasnya disebutkan, dikutip dari bakabar, Rabu (21/8).
Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan SD Disdik Banjarmasin, Ibnul Qayyim, menyatakan bahwa pihaknya akan segera mengirimkan bahan-bahan bangunan untuk perbaikan SDN Mawar 7.
“Kalau perbaikan menyeluruh rencana tahun 2025. Kami meminta tim PUPR menghitung kerusakan keseluruhan,” ucap Ibnul.
(Bakabar.com, IDN Times, Banjarmasin Post)
