Banjarmasin, mu4.co.id – Diantara jemaah haji Indonesia tahun 2024 ini terdapat pula jemaah lanjut usia (lansia). Tercatat sebanyak 45.678 jemaah berusia 65 tahun ke atas atau 21,41 persen dari total jemaah haji Indonesia yang mencapai 241 ribu orang.
Kondisi ini menjadi perhatian khusus pemerintah. Oleh karena itu pemerintah mencetuskan tagline “Haji Ramah Lansia”, dengan tujuan meningkatkan layanan untuk lansia. Menurut data, jumlah petugas haji yang berangkat sebanyak 4.200 orang. Jadi rata-rata 1 petugas haji menangani 11 lansia.
dr H Meldy Muzada Elfa, Sp.PD., K-Ger, FINASIM, Jum’at (17/5) mengungkapkan bagi para lansia, menjalani ibadah haji membutuhkan persiapan yang matang dan perhatian khusus.
“Kesehatan menjadi kunci utama bagi lansia yang ingin menjalankan ibadah haji dengan nyaman dan lancar,” ujar dokter yang menyelesaikan Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Subspesialis Konsultan Geriatri di Universitas Gajah Mada ini.
Baca juga: Berangkatkan 19 Kloter Haji, Kemenag Kalsel Prioritaskan Layanan Khusus Untuk Jemaah Lansia!
dr Meldy kemudian membagi tips dalam mempersiapkan diri dan menjalani ibadah haji dengan baik sebagai berikut:
Persiapan Sebelum Keberangkatan
Sebelum berangkat ke tanah suci, persiapan yang matang perlu dilakukan. Pertama-tama, perhatikan kesehatan fisik dan mental. Kementrian Agama menyarankan agar jemaah haji harus istitho’ah sehat sebelum melunasi ongkos haji. Disarankan untuk menjalani pemeriksaan kesehatan menyeluruh beberapa minggu sebelum keberangkatan. Pastikan bahwa kondisi kesehatan dalam keadaan prima dan konsultasikan dengan dokter mengenai obat-obatan yang perlu dibawa serta langkah-langkah yang harus diambil untuk menjaga kesehatan selama perjalanan.
Selanjutnya, pastikan telah mendapatkan vaksinasi yang diperlukan sesuai dengan ketentuan dari otoritas kesehatan terkait. Vaksinasi seperti vaksin meningitis dan flu sangat penting untuk mencegah penularan penyakit selama perjalanan dan selama pelaksanaan ibadah haji.
Jangan lupa pilihan pakaian dan perlengkapan yang tepat. Pilihlah pakaian yang nyaman, ringan, dan sesuai dengan iklim di tanah suci. Selain itu, jangan lupa untuk membawa perlengkapan ibadah yang praktis dan mudah dibawa, seperti tas jemaah, sandal yang nyaman, serta perlengkapan kebersihan diri.
Baca juga: Calon Jemaah Haji Telah Dilepas, Jamaah Tertua Asal Banjarmasin Ikut Setelah 7 Tahun Menanti!
Tips Sehat dan Mencegah Jetlag Selama Perjalanan
Perjalanan menuju tanah suci dapat menyebabkan jetlag, yang dapat mempengaruhi kesehatan dan kenyamanan. Jetlag adalah kondisi di mana tubuh merasa tidak nyaman atau mabuk perjalanan akibat perubahan zona waktu yang tiba-tiba. Untuk mengatasi hal ini, mulailah menyesuaikan pola tidur beberapa hari sebelum keberangkatan. Cobalah untuk tidur lebih awal atau lebih malam sesuai dengan zona waktu di tanah suci.
Selama perjalanan, jaga agar tetap terhidrasi dengan baik. Minumlah air secukupnya dan hindari minuman berkafein yang dapat menyebabkan dehidrasi. Perjalanan pesawat ke tanah suci yang memakan waktu 9-10 jam, disarankan untuk melakukan gerakan ringan dan peregangan selama perjalanan untuk mengurangi risiko pembekuan darah dan menjaga kesehatan otot dan sendi.
Kesehatan di Tanah Suci
Setelah tiba di tanah suci, perhatikan kesehatan dengan lebih serius. Pertama-tama, lindungi diri dari sengatan matahari dengan mengenakan pakaian yang longgar dan berbahan ringan. Selalu gunakan pelindung matahari seperti payung, topi, kacamata hitam, dan masker serta hindari terlalu lama berada di bawah sinar matahari. Membawa semprotan air dan air minum juga disarankan ketika cuaca menyengat untuk menghindari serangan panas (heat stroke).
Selain itu, hindari kerumunan yang berlebihan dan selalu menjaga kebersihan tangan untuk mencegah penularan penyakit. Pastikan juga selalu mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi serta cukup istirahat untuk menjaga daya tahan tubuh dan energi selama pelaksanaan ibadah haji.
Baca juga: Kemenag Luncurkan Buku Pedoman Manasik Haji untuk Lansia, Bisa Diunduh di Playstore
Puncak Ibadah Haji
Saat memasuki puncak ibadah haji yang sering disebut arafah-muzdalifah-mina (armuzna), perhatikan kesehatan dengan lebih serius. Pastikan selalu membawa obat-obatan yang diperlukan dan mengonsumsinya sesuai dengan petunjuk dokter. Satu minggu menjelang puncak ibadah haji, sangat disarankan agar mendapatkan istirahat yang cukup untuk menghindari kelelahan dan penurunan daya tahan tubuh.
Disarankan memperbanyak ibadah di pemondokan saja alih-alih memaksakan diri ke Masjidil Haram. Jika merasa tidak sehat atau mengalami keluhan kesehatan, segera konsultasikan dengan petugas kesehatan yang ada.
Dalam menjalankan ibadah haji, kesehatan menjadi hal yang sangat penting, terutama bagi para lansia. Dengan persiapan yang matang dan perhatian terhadap kesehatan, diharapkan dapat menjalani ibadah haji dengan nyaman, lancar, dan penuh berkah.