Jakarta, mu4.co.id – Ramai di media sosial cerita warganet yang mengaku jadi korban peretasan akun WhatsApp setelah menerima pesan virus text (virtex). Salah satu yang mengalami hal tersebut yaitu pengguna akun TikTok @Aleprivazi, Ahad (14/07/2024).
“AWASSSS ADA HACK MODEL BARUUUU…..,” tulis pemilik akun, yang telah ditonton sebanyak 3,4 juta kali.
Pengguna akun menceritakan kejadian WhatsApp tiba-tiba keluar tanpa klik link apa pun itu bermula ketika ia menerima pesan berupa kode random di WhatsApp pada ponsel Android-nya. Ia mengungkapkan tidak klik link apa pun, akun WhatsApp miliknya tiba-tiba log out sendiri dan tidak bisa diakses selama beberapa jam, dan setelah berhasil masuk (login) kembali, ia menerima riwayat pesan berisi verifikasi OTP yang terhubung ke e-wallet atau dompet digitalnya.
Bahkan peretas juga mencuri data pribadinya untuk mendaftar pinjaman online ilegal. Karenanya, pengunggah mengaku diteror setelah mendapat transfer dari orang yang tidak dikenal.
Untuk diketahui, Pesan virtex merupakan kumpulan teks atau kode yang disusun dengan tujuan mengganggu kerja aplikasi WhatsApp, yang umumnya akan mengakibatkan aplikasi menjadi lambat atau lag. Bahkan dalam kasus yang parah, ponsel juga bisa melakukan restart otomatis, karena sistem tidak mampu menangani virtex. Bentuknya yang berupa teks, membuat virtex mudah disusupi iklan atau tautan yang mengandung perangkat lunak jahat (malware).
Menanggapi hal tersebut, ahli Pengamat pengamanan siber dari Vasin.com, Alfons Tanujaya mengungkapkan bahwa pesan virtex benar dapat membuat sistem operasi Android mengalami gangguan atau eror. Namun, hanya menerima pesan virtex saja, tidak dapat mengakibatkan pengambilan akun atau peretasan. “Kalau dikirim virtex, memang Android bisa crash. Tapi tidak sampai mengambil alih akun,” katanya.
Kendati demikian, menurutnya pesan virtex juga bisa berpotensi mengambil alih akun apabila pengguna pernah mengunduh dan menggunakan aplikasi dari layanan tidak resmi di luar Play Store. Akibatnya, verifikasi OTP WhatsApp berpeluang dicuri dan diambil alih. Selain itu, pengguna juga kemungkinan tidak mengaktifkan sistem pengamanan berlapis, seperti two step verification.
Lebih lanjut Alfons menyebutkan bahwa serangan virtex tidak dapat dicegah, tetapi pengguna dapat melakukan langkah antisipasi, yaitu ketika mendapat pesan virtex, pengguna disarankan untuk membukanya melalui komputer dibandingkan ponsel. Sebab, komputer memiliki memori yang lebih besar, sehingga tidak akan eror ketika membuka pesan virtex yang berisikan jumlah tulisan yang banyak.
Adapun untuk mengamankan akun WhatsApp agar tidak diambil alih, cara yang paling mudah adalah mengaktifkan verifikasi dua langkah. Pengguna bisa melakukan verifikasi dua langkah di WhatApp dengan langkah berikut:
- Buka WhatApp dan pilih ikon titik tiga di pojok kanan atas
- Pilih “Setelan”, lalu tekan “Akun”,
- Dan terakhir klik “Verifikasi dua langkah”
- Selanjutnya pilih “Aktifkan” dan buat PIN sebanyak enam digit Terakhir, serta tambahkan alamat email.
(kompas.com)