Media Berkemajuan

15 Februari 2025, 18:22
Search

Skema Baru, Penyaluran BLT Pakai Barcode. Ini Penjelasan Luhut!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Luhut
Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan [Foto: Instagram Luhut Pandjaitan]
Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan [Foto: Instagram Luhut Pandjaitan]

Jakarta, mu4.co.id – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan skema baru penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang sedang disiapkan dengan memanfaatkan teknologi government technology (govtech).

Dalam skema ini, teknologi berbasis barcode akan digunakan untuk memastikan bantuan tepat sasaran.

Penerima diwajibkan membuka rekening bank, dan dana BLT hanya bisa digunakan untuk membeli kebutuhan tertentu sesuai arahan pemerintah, seperti bahan makanan di wilayah pedesaan. Skema ini bertujuan untuk meningkatkan akurasi dan efisiensi penyaluran bantuan.

Baca Juga: Harga Pertalite dan Solar Diprediksi Akan Naik Imbas dari Wacana Subsidi BBM Jadi BLT

“Misalnya di desa itu dia beli telur, ayam, dan sebagainya. Itu akan pegang barcode-nya dibuat,” ujar Luhut, dilansir dari CNN, Ahad (12/1).

Luhut menyebut sistem ini memungkinkan pemerintah memantau penggunaan dana secara transparan dan mencegah penyalahgunaan.

Ia juga menegaskan bahwa sistem ini dikembangkan sepenuhnya oleh anak bangsa, melibatkan sekitar 300 orang dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), Peruri, dan Telkom.

Luhut optimis teknologi dalam penyaluran BLT akan sukses, mengacu pada pengalaman aplikasi Peduli Lindungi. Untuk menjaga integritas program, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) akan mengaudit sistem ini secara berkala.

Baca Juga: Menteri ESDM Ungkap 3 Bocoran Soal Pengalihan Subsidi BBM ke BLT, Apa Saja?

Sekretaris Eksekutif DEN, Septian Hario Seto juga menyatakan bahwa inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan anggaran negara.

“Kita ingin meminimalkan inefisiensi, termasuk melalui e-katalog dan sinkronisasi penerima bansos agar lebih tepat sasaran,” ucap Seto.

Seto menjelaskan digitalisasi akan mempermudah penyaluran bansos secara transparan dan efisien, sehingga belanja negara lebih optimal dan bantuan tepat sasaran.

(CNN)

[post-views]
Selaras