Media Berkemajuan

4 Oktober 2024, 22:06

Puncak Haji Berakhir, 445 Jemaah Haji Meninggal Dunia di Tanah Suci

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Petugas Haji Indonesia sedang memeriksa jamaah. [Foto: MCH]

Jeddah, mu4.co.id – Hingga hari ke-45 operasional haji (7/7/2023), jumlah jemaah haji Indonesia meninggal dunia di Tanah Suci masih terus bertambah mencapai 445 orang.

Informasi jumlah jemaah haji meninggal ini mengacu pada data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama (Kemenag) per Jumat pukul 12.49 WITA. 

Sebelumnya pada Ahad (2/7/2023) tercatat sebanyak 249 jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia, kemudian bertambah 197 sehingga total keseluruhan sampai berita ini ditulis berjumlah 445 jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia.

Adapun jumlah jemaah haji Indonesia yang meninggal di Makkah paling banyak hingga mencapai 321 orang. Sementara di Mina 66 orang, Madinah 38 orang, Arafah 16 orang, dan Jeddah 4 orang. 

Baca Juga: Bertambah Hingga 249, Ini Daftar Jemaah Haji yang Meninggal Dunia di Arab Saudi

Di tahun 2023 ini kasus kematian jemaah haji masih didominasi dengan jemaah lanjut usia (lansia). Sebanyak 312 orang jemaah lansia dengan yang tertua berusia 98 tahun. Sementara jemaah non-lansia (di bawah 65 tahun) yang meninggal di Tanah Suci berjumlah 133 orang dengan usia termuda 42 tahun.

Berdasarkan data Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kasus kematian terbanyak jemaah haji ini adalah penyakit jantung yakni syok kardiogenik 84 kasus, infak miokard akut 82 kasus, dan sepsis (komplikasi berbahaya akibat respons tubuh terhadap infeksi) sebanyak 71 kasus. Sisanya tidak dirinci.

Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Subhan Cholid mengungkapkan, seluruh jemaah yang meninggal di Tanah Suci akan mendapatkan hak-haknya sesuai aturan yang berlaku yaitu: 

  1. Layanan pemulasaraan jenazah
  2. Layanan dibadalhajikan dan mendapat sertifikat
  3. Mendapat asuransi
  4. Layanan pengembalian barang almarhum.  

“Bagi para jemaah yang meninggal, dilakukan proses pemakaman. Kalau di Madinah pemerintah Arab Saudi menyiapkan beberapa lokasi, tergantung pada situasi, ketersediaan, dan kesiapan lahan. Bahkan ada yang bisa di Baqi,” ujar Subhan di Jeddah beberapa waktu lalu.

Sementara yang wafat di Makkah, pemerintah Indonesia melalui PPIH Arab Saudi telah mengajukan agar jemaah tersebut bisa dimakamkan di Pemakaman Ma’la. Subhan mengakui bahwa tidak mudah untuk jemaah haji bisa dimakamkan di Ma’la. 

Baca Juga: Update Jemaah Haji yang Wafat di Arab Saudi Capai 144 Orang

“Tentu saja ada kriteria yang bisa dimakamkan di Ma’la. Tapi secara terbuka dan siap dipakai itu (pemakaman) di wilayah Soraya. Itu sebuah wilayah di dekat Arafah. Dan itu lahannya sudah disiapkan sangat luas,” tutur Subhan.

“Kalau di Jeddah, nama tempatnya Soraya juga, sudah beberapa jemaah dimakamkan di sana setiap tahunnya,” sambungnya.

Sementara barang bawaan jemaah yang wafat di Tanah Suci dikumpulkan oleh petugas PPIH Arab Saudi dan nantinya akan diserahkan kepada ahli warisnya di Tanah Air. Para ahli waris juga masih berziarah ke makam jemaah yang wafat.

Terakhir, jemaah haji Indonesia juga akan mendapatkan asuransi jiwa dan kecelakaan. Bahkan jemaah yang wafat di atas pesawat saat perjalanan menuju Tanah Suci atau pulang ke Tanah Air juga akan mendapatkan extra cover.

Sumber: haji.kemenag/Husni Anggoro

[post-views]
Selaras