Media Berkemajuan

12 Desember 2024, 15:38

Penerbangan Haji Delay 5 Jam, Jemaah Haji Indonesia Tidak Dapat Makanan

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Penerbangan Haji Delay 5 Jam, Jemaah Haji Indonesia Kelaparan. [Foto: ihram.republika.co.id]

Bekasi, mu4.co.id – Jemaah haji 2023 kloter 4 dari Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang berkumpul di Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi mengalami kejadian kurang mengenakkan sebelum tiba di Tanah Suci.

Pasalnya pesawat jemaah kloter 4 asal Embarkasi Jakarta Bekasi (JKS) mengalami delay selama 5 jam pada Kamis (25/5/2023). Jemaah mengaku tidak mendapatkan kompensasi seperti snack, minuman dan makanan.

Hal tersebut lantas membuat sejumlah jemaah mengeluh dan merasa kecewa dengan perjalanan ibadah haji mereka.

Baca Juga: Kloter Pertama Jemaah Calon Haji Kalsel Siap Pergi ke Tanah Suci

Dilansir dari kompas.com, salah satu jemaah bernama Ratna Sari (31) mengaku, rombongannya terakhir kali mendapatkan makanan saat sarapan pada Kamis pagi.

Ratna mengungkapkan saat itu sebanyak 60 sampai 70 persen jemaah haji yang berkumpul adalah lansia.

“Karena kan banyak lansia, saya aja yang muda sudah berasa dan perut saya sakit gitu,” ujar Ratna.

Ratna menjelaskan, untuk kloter 4 seharusnya berangkat dari Embarkasi pada pukul 09.00 WIB. Namun, karena jadwal penerbangan yang delay, mereka masih harus melakukan pemeriksaan di aula embarkasi pada pukul 11.00 WIB.

“Jadi kami itu seharusnya berangkat pukul 09.00 WIB, tapi memang ada kendala, jadi masuk aula untuk pemeriksaan pukul 11.00 WIB,” ujarnya.

Baca Juga: Madinah Diguyur Hujan Es, Bagaimana Nasib Penerbangan Jamaah Haji?

“Nah dari jam 11.00 itu, mulai proses jemaah sampai jam 13.00 WIB. Saya kira dapat makan siang kan, jadi kami enggak nyari, karena memang di asrama enggak ada akses makan kan,” sambungnya.

Setelah itu kata Ratna, kloter empat langsung diberangkatkan ke Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 14.00 WIB tanpa makan siang.

Ratna sempat komplain ke petugas namun tidak mendapatkan solusi. Ratna mengaku kecewa atas kejadian yang menimpa dirinya dan jemaah lain.

Mendengar kabar ini, pihak Kementerian Agama (Kemenag) RI melayangkan protes ke pihak Saudia Airlines.

Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Jawa Barat, Ajam Mustajam menyayangkan kelalaian Saudia Airlines.

“Kami menyayangkan hal ini terjadi. Bahkan saat itu, tidak ada pihak Saudi Airline yang berkoordinasi dengan pihak embarkasi. Kami tahu belakangan, dan langsung protes,” ujar Ajam, Jumat (26/5).

Pihak Kemenag RI telah menerima surat permohonan maaf, tetapi mereka berharap Saudia Airlines tidak sekedar meminta maaf. Namun memberikan kompensasi kepada jemaah. 

Ajam menyampaikan, sesuai Undang-undang Penerbangan Pasal 146 disebutkan ketika jadwal terbang mengalami keterlambatan, pihak maskapai harus bertanggung jawab atas kerugian yang diderita oleh penumpang.

Kecuali jika keterlambatan disebabkan oleh faktor cuaca dan teknis operasional.

“Termasuk penyediaan snack, makanan, bahkan kompensasi berupa ganti rugi sebesar Rp 300.000,00 kalau keterlambatan lebih dari 240 menit,” ujar Ajam.

Manajer Operasional PT Ayuberga GSIA Saudi Airlines Riyan Abdul Fahmi menyampaikan permintaan maaf melalui surat tertulis yang disampaikan kepada PPIH Embarkasi Bekasi.

“Menindaklanjuti berita yang menyampaikan bahwa kondisi para jemaah haji yang mengalami kelaparan setiba di Madinah, saya Riyan Abdul Fahmi melakukan tindakan tidak semestinya, di mana saya tidak responsif untuk memberikan konsumsi akibat delay pesawat yang terjadi dengan kloter JKS-04,” tulis Riyan.

Baca Juga: Puluhan Ribu Jemaah Haji Akan Diberangkatkan Dari 6 Bandara Angkasa Pura II

“Saya bertanggung jawab atas tindakan saya yang merugikan bagi para jemaah haji. Saya memohon maaf atas kondisi yang merugikan para jemaah haji tanggal 25 Mei 2023,” imbuhnya.

Diketahui, jemaah kloter JKS-04 ini seharusnya diberangkatkan pukul 09.20 WIB. Namun ternyata jemaah baru diberangkatkan menuju bandara pukul 14.28 WIB.

Sumber: kompas.com viva.co.id

[post-views]
Selaras