Media Berkemajuan

8 Oktober 2024, 00:56

Madinah Diguyur Hujan Es, Bagaimana Nasib Penerbangan Jamaah Haji?

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Madinah diguyur hujan es dan cuaca ekstrem. [Dokumentasi Media Center Haji 2023]

Jakarta, mu4.co.id – Kabar mengejutkan datang dari Madinah, Arab Saudi, yang saat ini tengah diguyur hujan es. Suhu udara mencapai 40 derajat Celsius pada siang hari dan berubah drastis di sore hari. 

Sehingga untuk kedatangan jemaah haji Indonesia di hari kedua, dua penerbangan terpaksa dialihkan ke Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, demi keselamatan.

Melansir merdeka.com, pada hari pertama kedatangan jemaah haji, Rabu, 24 Mei 2023, hujan mengguyur Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) pada pukul 19.30 waktu setempat. Hujan turun ketika jemaah haji asal embarkasi Jakarta Bekasi (JKS) dan jemaah dari Pakistan baru keluar dari ruang pemeriksaan imigrasi.

Baca Juga: Simak Rencana Perjalanan Haji, Jadwal Keberangkatan, dan Pemulangan Jemaah Haji

Sebelum hujan mengguyur Madinah, cuaca sudah mendung dengan petir menggelegar. Hujan tidak berlangsung lama dan tidak membuat penerbangan terganggu. Sebanyak 16 kloter dengan total 6.838 jemaah mendarat dengan selamat.

Sementara di hari kedua kedatangan jemaah atau Kamis (25/5), udara di Madinah diselimuti mendung selepas salat Asar. Angin kencang membuat debu berterbangan. Saat itu ribuan jemaah mulai berdatangan ke Masjid Nabawi menjelang magrib.

Tim Media Center Haji 2023 yang sedang berada di pelataran Masjid Nabawi juga merasakan langsung embusan angin yang membawa debu. Para jemaah bergegas dan berlari ke arah masjid saat hujan mulai turun.

Mulanya hujan hanya rintik biasa, dan kemudian berubah deras disertai jatuhnya butiran es. Angin kencang juga masih bertiup. Situasi itu tidak berlangsung lama, tidak sampai satu jam.

Di lain tempat, di Bandara AMAA, dua penerbangan jemaah haji yang seharusnya mendarat pukul 17 hingga 18 WAS, terpaksa dialihkan atau flight diverted. Kedua pesawat itu mengangkut total 753 penumpang.

Pesawat pertama dengan nomor penerbangan GA 6202 berangkat dari embarkasi Bandara Adi Sumarmo Solo (SOC), Jawa Tengah. Pesawat kedua adalah GA 7035 yang membawa jemaah dari embarkasi Jakarta-Bekasi.

Dalam penerbangan, istilah pengalihan penerbangan atau flight diverted diartikan sebagai pengalihan penerbangan ke bandara terdekat dari bandara tujuan. Penyebabnya bisa beragam dan salah satunya adalah karena cuaca yang tidak memungkinkan untuk mendarat.

Baca Juga: Puluhan Ribu Jemaah Haji Akan Diberangkatkan Dari 6 Bandara Angkasa Pura II

Pilot akan berkomunikasi dengan pihak air traffic control (ATC) bandara yang seharusnya didarati, sebelum mendapat status Cleared untuk mendarat di bandara alternatif.  Kedua pesawat Garuda yang dialihkan ke Jeddah itu akan menunggu cuaca aman sebelum diizinkan terbang kembali ke Bandara Madinah.

Cuaca ekstrem tersebut membuat para jemaah haji lanjut usia (lansia) yang sudah tiba di Tanah Suci diimbau untuk menjaga kesehatan dengan sebaik-baiknya.

“Para jemaah, khususnya para lansia, untuk tetap menjaga kesehatan dan menghindari aktivitas di luar ruang. Mengingat saat ini kondisi cuaca di Madinah sedang dalam kondisi terik panas dengan suhu mencapai 40 derajat Celcius,” jelas Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI Liliek Marhaendro Susilo saat konferensi pers Media Center Haji Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Pusat di kompleks Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, dikutip dari laman Kemenag, Kamis, 25 Mei 2023.

Sumber: merdeka.com

[post-views]
Selaras