Media Berkemajuan

22 Mei 2025, 17:08
Search

Orang Ini Kemungkinan Akan Gantikan PM Palestina Sebelumnya. Siapa?

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Mohammad Mustafa. [Foto: kuna.net]

Jakarta, mu4.co.id – Otoritas Palestina (PA) akan segera memiliki Perdana Menteri (PM) baru karena Mohammed Shtayyeh, PM sebelumnya, telah mengundurkan diri. Saat ini belum ada figur pasti untuk jabatan tersebut, namun Mohammad Mustafa dianggap sebagai figur yang paling kuat untuk mengisi posisi tersebut.

Sebagai ekonom yang lulusan dari Amerika Serikat (AS), Mustafa sebelumnya mengelola perusahaan telekomunikasi Palestina Paltel. Saat ini, ia memimpin Dana Investasi Palestina (PIF) milik pemerintah PA, dengan aset hampir mencapai US$1 miliar (Rp 15 triliun), yang digunakan untuk mendanai proyek-proyek di seluruh Negeri Al Aqsa.

Sepuluh tahun lalu ia juga pernah ditunjuk untuk memimpin upaya rekonstruksi di Gaza setelah perang sebelumnya antara Israel dan Hamas.

Dengan pemikiran tersebut, para pemimpin Palestina mungkin berharap bahwa Mustafa sekarang dapat bertindak sebagai tokoh pemersatu ketika ia berupaya untuk menghidupkan kembali daerah kantong tersebut setelah hampir lima bulan dibombardir Israel setelah serangan Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober.

Baca Juga: PM Palestina Undur Diri Usai Dikritik AS dan Warga Palestina, Simak Selengkapnya!

Meskipun Mustafa bukan anggota partai Fatah yang berkuasa di PA, belum dipastikan akan diusulkan oleh Presiden Mahmoud Abbas. Waktu yang dibutuhkan untuk membentuk pemerintahan juga belum jelas.

Jika terpilih, Mustafa akan menghadapi tantangan besar dalam manajemen dan diplomasi. Sebagian besar wilayah Gaza hancur dan mayoritas dari 2,3 juta penduduknya menjadi pengungsi yang membutuhkan bantuan.

Tepi Barat juga mengalami kekerasan terburuk dalam beberapa dekade terakhir, dengan terus berlanjutnya pembangunan pemukiman Yahudi baru oleh Israel di wilayah tersebut.

“Fatah sedang mengalami krisis di Tepi Barat dan Hamas jelas berada dalam krisis di Gaza. Mustafa bisa mewakili jalan keluar bagi keduanya,” ucap Mohammad Abu Jayyab, Ekonom Palestina dikutip dari CNBC, Ahad (3/3).

Sumber: CNBC Indonesia

[post-views]
Selaras