Gaza, mu4.co.id – Keluarga Palestina yang mengungsi di kamp tenda darurat di Deir el-Balah, Gaza, mengungkapkan kepada The Associated Press bahwa mereka kesulitan untuk tetap hangat saat musim dingin.
Angin kencang dari laut menerobos tempat berlindung yang terbuat dari terpal dan seprai robek, memberikan perlindungan yang minim dari cuaca yang dingin.
🌐 متابعة |
— المركز الفلسطيني للإعلام (@PalinfoAr) December 28, 2024
مشاهد قاسية.. غرق خيام النارحين في قطاع غزة بفعل الأحوال الجوية وتساقط الأمطار pic.twitter.com/sXkssMeYVK
Muhammad al-Sous bersama istri dan lima anaknya tinggal di sebuah tenda di tepi pantai. Tenda mereka hanya beberapa meter dari ombak, yang saat pasang tinggi akan menghanyutkan barang-barang mereka.
“Ibu mereka dan saya menutupi diri kami dengan satu selimut dan kami menutupi mereka (anak-anak) dengan tiga selimut yang kami dapatkan dari tetangga,” ujar al-Sous dikutip dari Sindo News, Senin (30/13).
Ia menyebutkan bahwa anak-anaknya bahkan mengumpulkan botol plastik untuk dibakar demi menghangatkan diri di depan tenda mereka.
Jan Egeland, Sekretaris Jenderal Dewan Pengungsi Norwegia (NRC), menyatakan bahwa kematian bayi di Gaza akibat hipotermia merupakan bencana yang sepenuhnya “buatan manusia.”
“Kami telah memperingatkan hal ini berkali-kali: pencekikan Israel di Gaza, di mana tidak ada tempat berlindung maupun makanan yang sampai ke orang yang tidak bersalah, telah menyebabkan bayi-bayi mati kedinginan,” ujar Egeland.
Baca Juga: Rayakan Kehancuran Massal, Tentara Israel Sebut Tak Ada Lagi RS Indonesia di Gaza
Seorang petugas kesehatan dan 4 bayi Palestina meninggal akibat cuaca ekstrem selama musim dingin di Gaza, di mana ratusan ribu orang tinggal di tenda-tenda tipis dan tempat penampungan sementara.
“Jenazah Al-Hakim Ahmed al-Zaharneh, yang bekerja di Rumah Sakit Eropa Gaza, ditemukan di dalam tendanya di daerah al-Mawasi tempat dia meninggal karena kedinginan,” ujar Kementerian Kesehatan Gaza.
Dilansir dari artikel Kasih Palestina, suhu Palestina saat musim dingin bisa mencapai 5-15°C, bahkan terkadang mencapai 0°C. Musim dingin di Palestina biasanya terjadi pada bulan November hingga Februari.
(Sindonews, Kasih Palestina)