Jakarta, mu4.co.id – Boeing, Produsen pesawat asal Amerika Serikat (AS) membayar ganti rugi sebesar US$ 243,6 juta atau sekitar Rp 3,9 triliun (kurs Rp 16.200), kepada Lion Air cs.
Tak hanya itu, Boeing juga bakal menemui anggota keluarga korban kecelakaan. Hal tersebut dikarenakan Boeing mengaku bersalah atas tuduhan terkait kecelakaan fatal 737 Max di Indonesia dan Ethiopia.
Diketahui sebelumnya, pada Mei lalu Departemen Kehakiman menyatakan Boeing telah melanggar perjanjian yang terjadi tahun 2021. Dimana berdasarkan perjanjian penuntutan yang ditangguhkan tersebut, Boeing setuju untuk membayar US$ 2,5 miliar, termasuk denda pidana awal sebesar US$ 243,6 juta, kompensasi kepada maskapai penerbangan, dan dana US$ 500 juta untuk anggota keluarga korban.
Tercatat sebanyak 346 orang tewas dalam kecelakaan fatal itu. Adapun keluarga korban mengkritik rencana Boeing mengaku bersalah, sebab mereka menuntut perusahaan itu diseret ke pengadilan.
Baca juga: Pesawat Israel Mendarat Darurat di Turki. Kenapa?
Untuk diketahui, lima bulan setelah insiden Lion Air, Boeing 737 MAX 8 tersebut juga terjadi kecelakaan fatal pada Maret 2019. Pesawat yang jatuh tersebut diketahui milik Ethiopian Airlines berkode penerbangan ET302 yang terbang dari Addis Ababa menuju Nairobi, Kenya.
Otoritas AS pun menuduh Boeing melakukan konspirasi untuk menipu pemerintah dan menyesatkan regulator terkait sistem kontrol penerbangan di pesawat Max. Sistem itulah yang menyebabkan kecelakaan penerbangan di Indonesia dan Ethiopia.
Selain itu, pada 2018 lalu sebuah insiden juga menimpa pesawat Boeing 737 MAX 8 milik Lion Air berkode penerbangan JT610 yang sedang melayani rute Jakarta-Pangkal Pinang. Pesawat tersebut jatuh beberapa saat setelah lepas landas di Laut Jawa, yang menewaskan seluruhnya 181 penumpang dan 8 kru. (detik.com)
