Malaysia, mu4.co.id – Menteri Perkebunan dan Komoditas Malaysia, Datuk Seri Johari Abdul Ghani, menyatakan komitmennya untuk menghentikan pembukaan perkebunan kelapa sawit baru di kawasan hutan, Ahad (18/08/2024).
Johari menyebutkan bahwa hal tersebut dilakukan sebagai langkah untuk mendukung keberlanjutan dan menjaga tutupan hutan sebesar 54%, untuk melindungi keanekaragaman hayati, termasuk habitat orangutan.
Dirinya menegaskan bahwa buah sawit yang dipanen dari kawasan yang mengalami deforestasi akan dilarang masuk ke pabrik kelapa sawit. “Pabrik yang menerima buah-buahan tersebut akan dilarang mengekspor atau menjual produknya. Saya yakin kita memiliki cukup banyak perkebunan kelapa sawit,” ujarnya dalam acara Hari Orangutan Sedunia 2024.
Kebijakan tersebut pun telah disosialisasikan kepada pelaku industri melalui berbagai forum untuk memperkuat komitmen Malaysia terhadap keberlanjutan tersebut. Johari juga menekankan bahwa semua ekspor Q minyak sawit dari Malaysia harus memenuhi standar keberlanjutan sebagai bukti keseriusan negara tersebut dalam menjaga lingkungan.
Baca juga: Wujudkan Mandiri Energi, Mentan Luncurkan Biodiesel B50 di Batulicin!
Kendati demikian, industri minyak sawit Malaysia kerap menghadapi kritik dan propaganda negatif dari beberapa negara Barat terkait keberlanjutannya. Namun, Johari menyatakan pihaknya berkomitmen untuk melawan klaim-klaim palsu tersebut. “Kami menjadikan sertifikasi Q Minyak Sawit Berkelanjutan Malaysia sebagai kewajiban bagi semua produsen, termasuk perkebunan besar dan petani kecil,” tambahnya.
Untuk diketahui, sektor minyak sawit sendiri dalam perekonomian Malaysia memainkan peran yang signifikan, yaitu kontribusi sebesar 3% terhadap PDB negara, pendapatan ekspor lebih dari RM100 miliar, serta penciptaan sekitar satu juta lapangan kerja.
Melalui langkah-langkah tersebut, Malaysia pun berharap dapat memperkuat posisinya sebagai produsen minyak sawit yang bertanggung jawab dan berkelanjutan di kancah global.
(infosawit.com)